Senin, 11/10/2021 20:45 WIB
Cikarang, Jurnas.com - DPP LSM Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) menganggap pembangunan pabrik Hyundai Manufacturing Indonesia di Cikarang, Jawa Barat tidak membawa manfaat bagi lingkungan sekitar.
Melihat persoalan tersebut, DPP LSM GMBI berencana melakukan aksi massa di lokasi pembangunan pabrik Hyundai pada, Selasa, 12 Oktober 2021.
Ketua Umum DPP LSM GMBI, Moch Fauzan Rachman menuntut Hyundai Manufacturing Indonesia memperhatikan peran serta masyarakat.
Menurut Fauzan, permasalahan ini sangat penting agar pembangunan pabrik yang dilaksanakan berkelanjutan dan bermanfaat bagi masyarakat sekitar. Selain itu, Fauzan menegaskan jangan sampai hadirnya pabrik Hyundai memicu konflik sosial yang berakibat pada kerusuhan dan jatuhnya korban.
Komisi I DPR: Pemerintah Perlu Dialog Multilateral Redam Konflik di Timur Tengah
Potensi Konflik Global Berkelanjutan Harus segera Diantisipasi
Menteri Luar Negeri Iran Meremehkan Tetapi Tetap Selidiki Serangan Pesawat Tak Berawak
"Hyundai Manufacturing Indonesia merupakan perusahaan asing yang menanamkan modalnya di Indonesia, harus bertanggung jawab terhadap kondisi sosial, ekonomi dan pelestarian lingkungan, ini sudah sesuai dengan amanat UUD 45," tegas Fauzan kepada media, Senin (11/10/2021).
Hingga saat ini Fauzan belum melihat itikad baik dari Hyundai Manufacturing Indonesia untuk menyelesaikan persoalan ini. Respon terakhir dari petinggi Hyundai terkesan abai dengan tuntutan masyarakat.
"Pengabaian ini memicu konflik sosial di element masyarakat, para petinggi dan Presiden Hyundai Manufacturing Indonesia bertanggung jawab penuh dalam mengganggu stabilitas dan kondusifitas masyarakat," tuntas Moch Fauzan Rachman, Ketua Umum DPP LSM GMBI.