Rabu, 06/10/2021 17:12 WIB
Jakarta, Jurnas.com - Hubungan Ketua Dewan Pembina DPP Partai Demokrat dan Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Soekarnoputri bisa terancam tambah runyam gara-gara ulah Herzaky Mahendra Putra.
Hal itu sebagaimana diutarakan Politikus Demokrat dari Kubu KLB Moeldoko, Tri Yulianto kepada wartawan, Rabu (6/10).
Herzaky yang Jurubicara Partai Demokrat kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ini sebelumnya menyebutkan kalau Megawati menggulingkan Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur) pada 2001 lalu.
“Dengan adanya pernyataan yang tidak bertanggung jawab, maka semakin membuat hubungan yang kurang harmonis antara Bu Mega dengan SBY semakin tambah runyam," tegas Tri Yulianto.
KPU Tak Hadir Sidang Sengketa Pileg, Hakim MK Ngamuk
Aksi Demo Mahasiswa di AS Tanda Kesadaran Global Israel Negara Penjajah
Nurul Ghufron Tak Hadir, Dewas KPK Terpaksa Tunda Sidang Etik
Dia menilai, narasi yang dilontarkan Herzaky jelas bukan bahasa SBY. Hal itu, tegas Tri Yulianto lagi, merupakan bukti cari panggung anak kemarin sore yang berujung blunder.
Narasi itu, lanjut dia, dikhawatirkan bakal mempersulit partai berlambang bintang mercy untuk bergabung dalam koalisi pemerintahan Jokowi-Ma`ruf Amin nantinya.
"Sangat disayangkan (pernyataan itu,red) tambah sulit SBY bisa gabung dengan pemerintah, semakin dijauhkan dr teman-teman koalisi," sebut mantan Wasekjen Partai Demokrat itu.
Terlepas dari itu, Tri Yulianto menyakini bila para kader PDI Perjuangan lebih mengetahui sikap apa yang harus dilakukan atas peryataan yang dilontarkan Herzaky kepada pentolan partai pemenang pemilu tersebut.
"Saya kira teman-teman PDIP jauh lebih tau apa yang harus dilakukannya, paling tidak agar dikemudian hari tidak mudah mengeluarkan narasi yang dia (Herzaky,red) sendiri tidak mengerti, akibatnya nama baik orang tercemar, sehingga kedepannya harus lebih hati-hati," pungkasnya.