Kamis, 30/09/2021 07:56 WIB
Seoul, Jurnas.com - Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un mengatakan bersedia untuk memulihkan hotline antar-Korea yang terputus bulan depan. Namun dia menuduh Amerika Serikat (AS) mengusulkan pembicaraan tanpa mengubah kebijakan bermusuhan dengan negara itu.
KCNA melaporkan pada Kamis (29/9), dalam pidatonya di Majelis Rakyat Tertinggi, parlemen stempel negara tertutup itu, Kim mengatakan ancaman militer AS dan kebijakan bermusuhan tetap tidak berubah di bawah pemerintahan baru Presiden Joe Biden.
Pemerintahan Biden mengatakan telah menghubungi Pyongyang untuk memecahkan kebuntuan atas pembicaraan yang bertujuan untuk membongkar program nuklir dan misilnya dengan imbalan keringanan sanksi AS.
Namun Kim mengatakan tawaran keterlibatan kembali dan dialog hanyalah penutup untuk kebijakan permusuhan yang berkelanjutan.
Rusia Kirimkan Minyak ke Korea Utara Lebihi Jumlah yang Diamanatkan PBB
Korea Selatan Tingkatkan Kewaspadaan Diplomatik dengan Alasan Ancaman Korea Utara
Kalah Telak dari Oposisi, Presiden Korea Selatan Diserukan Ubah Gaya Kepemimpinannya
Kim menyatakan kesediaannya untuk menghubungkan kembali hotline antar-Korea mulai Oktober "sebagai bagian dari upaya untuk mewujudkan harapan masyarakat akan hubungan yang lebih baik dan perdamaian abadi" antara kedua pihak, kata kantor berita resmi KCNA.
Korea Utara memutuskan hotline pada awal Agustus, hanya beberapa hari setelah membukanya kembali untuk pertama kalinya dalam setahun di tengah ketegangan hubungan. (Reuters)
Keyword : Kim Jong unKorea SelatanKorea Utara