Rabu, 29/09/2021 12:30 WIB
Jakarta, Jurnas.com - Hizbullah Lebanon mengutuk konferensi normalisasi yang diadakan baru-baru ini di kota Erbil, Irak.
Dalam sebuah pernyataan resmi, kelompok itu menggambarkan acara tersebut sebagai usaha yang gagal untuk mempromosikan budaya dialog dengan musuh Israel.
Kelompok itu memuji prosedur peradilan yang diambil baru-baru ini oleh otoritas Irak untuk mengkriminalisasi seruan untuk normalisasi.
"Hizbullah sangat menghargai kegigihan rakyat Irak dalam mendukung Palestina dan tujuan adil mereka," tambah pernyataan itu dilansir Middlleast, Rabu (29/09).
Legislator Sebut Pergantian Pertalite dengan Bio Ethanol Harus Dibahas DPR
Transformasi BUMN Butuhkan Waktu Hingga 15 Tahun
Simpanan Uang di Bank diatas Rp5 Miliar Melesat Naik
Pada hari Jumat, sebuah konferensi perdamaian diadakan di Erbil di Irak utara, dengan judul "Perdamaian dan Pemulihan." Acara tersebut dihadiri oleh sejumlah tokoh suku Sunni dan Syiah yang menyerukan tercapainya "perdamaian komprehensif dengan Israel."
"Kami menyerukan Irak untuk menjalin hubungan dengan Israel dan rakyatnya melalui perjanjian serupa dengan negara-negara Arab yang telah dinormalisasi," kata sebuah pernyataan acara.
Tahun lalu, empat negara Arab – UEA, Bahrain , Sudan , dan Maroko – menormalkan hubungan dengan Israel, sebuah langkah yang dikecam oleh Palestina sebagai pengkhianatan terhadap perjuangan mereka.