Rabu, 22/09/2021 08:59 WIB
New York, Jurnas.com - Presiden Korea Selatan Moon Jae-in pada Selasa mengulangi seruan deklarasi untuk secara resmi mengakhiri Perang Korea 1950-1953 di Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
"Saya sekali lagi mendesak komunitas negara-negara untuk memobilisasi kekuatannya untuk deklarasi akhir perang di Semenanjung Korea," kata Moon dalam pidatonya di pertemuan tahunan badan dunia itu, dikutip dari Reuters, (22/9).
"Saya mengusulkan agar tiga pihak dari dua Korea dan AS, atau empat pihak dari dua Korea, AS dan China bersatu dan menyatakan bahwa Perang di Semenanjung Korea telah berakhir," katanya.
Korea Utara telah lama berusaha mengakhiri Perang Korea secara resmi untuk menggantikan gencatan senjata yang menghentikan pertempuran tetapi membiarkannya dan Komando PBB yang dipimpin Amerika Serikat (AS) secara teknis masih berperang.
Rusia Kirimkan Minyak ke Korea Utara Lebihi Jumlah yang Diamanatkan PBB
Korea Selatan Tingkatkan Kewaspadaan Diplomatik dengan Alasan Ancaman Korea Utara
Kalah Telak dari Oposisi, Presiden Korea Selatan Diserukan Ubah Gaya Kepemimpinannya
Moon, yang telah aktif dalam mencoba terlibat dengan Korea Utara selama masa kepresidenannya, berpendapat bahwa deklarasi semacam itu akan mendorong Korea Utara menyerah pada denuklirisasi. Washington mengatakan Pyongyang harus menyerahkan senjata nuklirnya terlebih dahulu.
Sebelumnya pada Selasa, Presiden AS ,Joe Biden berpidato di depan majelis PBB dan mengatakan AS mencari diplomasi yang serius dan berkelanjutan untuk mengejar denuklirisasi lengkap Semenanjung Korea.
"Kami mencari kemajuan nyata menuju rencana yang tersedia dengan komitmen nyata yang akan meningkatkan stabilitas di Semenanjung dan di kawasan, serta meningkatkan kehidupan rakyat di Republik Demokratik Rakyat Korea," katanya, menggunakan nama resmi Korea Utara. .
Korea Utara telah menepis seruan AS untuk kembali berdialog dan kepala pengawas atom PBB mengatakan minggu ini bahwa program nuklir Pyongyang akan berjalan penuh.