RUPTL 2021-2031 Molor, Sekjen LRJ Menduga Banyak Konflik Kepentingan

Senin, 20/09/2021 08:58 WIB

Jakarta, Jurnas.com - Relawan Laskar Rakyat Jokowi (LRJ) mempertanyakan penyusunan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030 di Kementerian ESDM yang hingga kini belum selesai alias molor.

Sekjen Laskar Rakyat Jokowi (LRJ) Ridwan Hanafi mengatakan, patut diduga molornya RUPTL 2021-2030 ini akibat kentalnya konflik kepentingan didalamnya.

"Dari sejumlah  perkembangan informasi yang kami ikuti sejak awal 2021 ini, pernyataan peryataan dari sejumlah pejabat kementerian ESDM selalu tidak bersinergi  terkait rancangan RUPTL 2021-2030 . Ini membuat publik mencurigai adanya dugaan konflik kepentingan yang menghambat terbitnya RUPTL 2021-2030," ungkap Ridwan.

Ia mengingatkan RUPTL merupakan pedoman pengembangan sistem kelistrikan meliputi bidang pembangkitan, transmisi, distribusi, tentu dengan kriteria perencanaan dan kebijakan tepat sesuai kebutuhan baik berskala mikro maupun makro.

"Untuk itu kami mengharapkan RUPTL 2021-2030 bebas dari tendensi kepentingan  kelompok  tertentu,  demi menjaga efesiensi investasi di sektor kelistrikan," tandas Ridwan.

Laskar Rakyat Jokowi, kata Ridwan, sampai detik ini masih berpandangan positif terkait molornya RUPTL 2021-2030, hal ini akibat koordinasi di level kementerian ESDM belum sinergi dan maksimal.

Karena itu, Ridwan meminta Menteri ESDM Arifin Tasrif segera mengambil langkah yang cepat dan tepat guna RUPTL 2021-2030 ini segera diterbitkan.

LRJ juga mendesak Menteri ESDM tetap mempertimbangkan investasi yang sudah ada dalam rencana sebelumnya, dengan status sudah ada kepastian pendanaan, kontrak jual beli listrik (Power Purchase Agreement/ PPA), dan konstruksi.

Sebagai contoh investasi dibidang pembangkit, mulai dilaksanakan memakan waktu yang sangat panjang sampai pelaksanaan pekerjaan memakan waktu 4 tahun dan biaya yang begitu besar lalu dengan sepihak Kementerian ESDM, tidak mencantumkan dalam penyusunan RUPTL 2021-2030.

"Tentu para investor melihat bahwa Indonesia bukan tujuan Investasi yang sehat, karena adanya dugaan kesewenang-wenangan oknum kementerian. Kami berharap hal seperti itu tidak terjadi," tegas Ridwan.

TERKINI
Richie Sambora Harus Berlutut ke Jon Bon Jovi agar Livin` on a Prayer Dimasukkan ke Album Lagi Bucin, Dua Lipa Peluk Mesra Callum Turner di Jalanan Berkarier Sejak Muda, Anne Hathaway Sering Alami Stres Kronis Gara-gara Tuntutan Pelecehan Seksual, Lady Gaga Batalkan Pesta Lajang Adiknya