Golkar Tak Bisa Seenak Jidat Gonta-Ganti Ketua DPR

Selasa, 22/11/2016 13:58 WIB

Jakarta - Keputusan Partai Golkar menjadikan kembali Setya Novanto sebagai Ketua DPR dinilai sebagai preseden buruk bagi jalannya sistem bernegara, khususnya di lembaga legislatif.

Pengamat Politik dan Direktur Indonesia Parliament Centre (IPC) Sulastio, mengatakan pemilihan ketua DPR semestinya mengikuti aturan main yang tertuang dalam tata tertib DPR, yakni dilakukan melalui pemilihan.

"Tidak bisa kemudian Golkar seenak dan semaunya sendiri gonta-ganti ketua DPR. Harus hormati aturan main yang ada, jangan semau sendiri jadikan Setya Novanti jadi Ketua DPR," ujar Sulastio kepada jurnas.com, Selasa (22/11).

Selain merusak tatanan lembaga legislatif, Golkar juga menunjukkan diri sebagai partai yang tidak memiliki ketua umum yang mumpuni. Mestinya Setya Novanto tidak perlu ngotot menjadi Ketua DPR karena kewenangannya sebagai Ketua Umum Golkar sudah sangat kuat.

"Ini menunjukkan kualitas kepemimpinan Setya Novanto yang lemah. Mestinya dia sudah bisa mengelola Fraksi Golkar di DPR tanpa harus menjadi Ketua DPR. Dia kan Ketua Umum Golkar yang punya kewenangan kuat di partai, ngapain lagi masuk jadi ketua DPR," lanjut Sulastiyo.

Ia curiga, jangan-jangan ada kepentingan tertentu yang dibawa Setya Novanto sehingga ingin mengambil alih posisi ketua DPR dari Ade Komarudin. "Bisa jadi ini ada kepentingan pribadi Setya Novanto," tandas Sulistiyo.

TERKINI
Akhir Sesi, IHSG Menguat 70 Poin Bikin Jengkel Laporta, Posisi Xavi Terancam KPK Amankan Dokumen dan Barang Elektronik dari Rumah Adik SYL Getafe Berburu Pemain Alternatif Pengganti Greenwood