Joe Biden: Cuaca Ekstrem akan Rugikan AS Lebih dari US$100 Miliar Tahun Ini

Rabu, 15/09/2021 08:21 WIB

Colorado, Jurnas.com - Presiden Joe Biden mengatakan, peristiwa cuaca ekstrem akan merugikan Amerika Serikat (AS) lebih dari US$100 miliar tahun ini. Hal itu disampaikan saat mengunjungi Colorado untuk menyoroti kondisi kekeringan dan kebakaran hutan yang mengamuk di AS Barat.

Sebelumnya Biden juga mengunjungi California dan Idaho untuk menunjukkan bagaimana pemanasan global menghanguskan lanskap kawasan itu bahkan ketika negara bagian di bagian lain negara itu memerangi badai yang telah menyebabkan banjir bandang dan menewaskan puluhan.

Badai Tropis Nicholas menerjang pantai Texas dan Louisiana pada hari Selasa, membanjiri jalan-jalan dan menyebabkan ratusan ribu rumah dan bisnis tanpa listrik.

Biden juga menggunakan perjalanan itu untuk membangun dukungan bagi rencana pengeluaran infrastruktur pemerintahannya yang bertujuan memerangi ancaman perubahan iklim yang semakin meningkat.

"Kita harus melakukan investasi yang akan memperlambat kontribusi kita terhadap perubahan iklim, hari ini, bukan besok," kata Biden setelah mengunjungi Laboratorium Energi Terbarukan Nasional di Golden, Colorado.

Peristiwa cuaca ekstrem baru-baru ini akan "datang dengan lebih ganas", tambahnya.

Biden memperkirakan kerusakan ekonomi yang disebabkan oleh peristiwa semacam itu tahun ini akan mencapai lebih dari US$100 miliar, sehari setelah mengatakan bahwa kerugian tersebut merugikan Amerika Serikat US$99 miliar tahun lalu.

"Bahkan jika itu tidak di halaman belakang Anda, Anda merasakan efeknya," katanya.

Selama tur, Biden memeriksa bilah kincir angin yang diletakkan di tanah di luar laboratorium dan juga melihat baterai surya raksasa, mengatakan baterai seperti itu akan penting untuk memastikan pemilik rumah memiliki cadangan daya selama tujuh hari.

Biden berharap dapat memanfaatkan kekhawatiran pemilih tentang iklim untuk mendapatkan dukungan rakyat untuk rencana pengeluaran US$3,5 triliun yang sedang dinegosiasikan di Kongres AS.

Partai Republik menentang undang-undang tersebut karena label harganya dan karena pajak akan dinaikkan pada orang kaya untuk membayarnya.

Demokrat yang memegang mayoritas sempit di DPR dan Senat berharap untuk meloloskan rencana pengeluaran hanya dengan suara Demokrat, tindakan penyeimbangan yang sulit di kamar yang penuh dengan kepentingan yang bersaing.

TERKINI
Genjot Penjualan di China, Toyota Gandeng Tencent Toyota Kenalkan Dua Varian Mobil Listrik untuk Pasar China Perang Epik Rebutan Kilang Anggur, Brad Pitt dan Angelina Jolie Saling Menuduh Milla Jovovich Ungkap Dirinya Pernah Jadi Baby Sitter Anak-anak Bruce Willis dan Demi Moore