Jum'at, 03/09/2021 20:50 WIB
Bucharest, Jurnas.com - Perdana Menteri Rumania, Florin Citu akan menggelar pembicaraan krisis dengan sejumlah partai koalisi, pasca keretakan di tubuh pemerintahan.
Pembicaraan itu, menurut Citu, diharapkan dapat merekatkan perselisihan dalam rangka membangun kembali ekonomi nasional, di tengah pandemi Covid-19.
"Hanya koalisi (tiga partai) ini yang layak untuk Rumania. Pengaturan politik itulah yang dapat menangani rencana pemulihan Uni Eropa, pembangunan lokal kami, dan memanfaatkan uang UE," kata Citu setelah pertemuan darurat dengan Partai Liberal pada Jumat (3/9) dikutip dari Reuters.
"Ini adalah pesan saya untuk pembicaraan koalisi hari ini. Kami semua telah menjanjikan investasi Rumania," sambung dia.
BKSAP DPR Harap Kerja Sama Rumania Pererat Hubungan Bilateral
GKSB DPR: Indonesia-Rumania akan Mempererat Kerja Sama Bisnis
Rumania Disebut Negara dengan Tingkat Bahaya Gempa Bumi Tertinggi di Eropa
Sebagaimana diketahui, Partai USR-Plus yang merupakan sekutu Partai Liberal, mulai mengumpulkan tanda tangan mosi tidak percaya di parlemen, usai setelah Menteri Kehakiman Stelian Ion diberhentikan karena partai menentang skema pendanaan pembangunan infrastruktur lokal.
Pecahnya koalisi tengah, yang juga mencakup kelompok etnis Hungaria, dapat membahayakan agenda ambisius untuk mengurangi defisit anggaran, dan transaksi berjalan di Rumania.
Untuk menggulingkan kabinet Citu, USR-Plus perlu bekerja dengan oposisi Partai Sosial Demokrat, yang sebelumnya bertentangan dengan upaya melemahkan supremasi hukum.
Citu, pendatang yang relatif baru tetapi didukung oleh Presiden Klaus Iohannis yang berhaluan tengah, berharap dapat memenangkan kepemimpinan Partai Liberal dalam pemilihan internal bulan ini.
Keyword : Florin Citu Rumania Perselisihan Kabinet Pecah Kongsi