Deisti mengklaim kesulitan menghubungi sang suami saat dicari penyidik KPK pada 15 November 2017 malam.

Dikatakan Deisti, dirinya masih melihat sisa benjolan di kening Novanto saat perban kepalanya dibuka oleh dokter. Saat itu, kata Deisti, banyak dokter yang memeriksa suaminya.‎

Sementara itu seusai menjalani pemeriksaan, Deisti memilih bungkam saat dikonfirmasi oleh awak media seputar materi pemeriksaannya kali ini.

Novanto sebelumnya sempat mengeluh sakit. Terakhir, Novanto mengeluh penyakit diare dan batuk.

Dikatakan Febri, pemblokiran ataupun penyitaan merupakan kewenangan penyidik sesuai Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP).

Menurut Febri, pencegahan itu dilakukan untuk enam bulan, terhitung sejak 21 November 2017. ‎

Novanto, kata Zulhendri, senang mendapat buku darinya. Terlebih, kata Zulhendri, Novanto gemar membaca buku-buku yang menurutnya bagus.

"Setya Novanto diagendakan diperiksa sebagai tersangka," kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah di Jakarta, Selasa.

Deisti sendiri menjalani pemeriksaan sebagai saksi untuk Anang Sugiana Sudiharjo, Direktur Utama PT Quadra Solution, hampir delapan jam.