Ketegangan di Venezuela telah tinggi sejak 23 Januari ketika Juan Guaido menyatakan dirinya sebagai presiden sementara.
Demonstran mengkritik liputan sepihak oleh BBC dan Barat atas krisis politik Venezuela
Utusan Venezuela untuk PBB mengatakan bahwa orang-orang di negaranya siap untuk menentang kemungkinan intervensi militer Amerika Serikat.
Trump yang paling pertama mendeklarasikan Guaido sebagai presiden sementara Venezuela kembali memujinya. Ia menggambarkannya sebagai seorang pria muda dan energik.
Keputusan Denmark mengikuti negara-negara Eropa lainnya seperti Perancis, Jerman dan Spanyol dalam menanggapi perkembangan di Venezuela.
Langkah terkoordinasi yang dilakukan Prancis, Spanyol, Jerman, Inggris, Portugal, Swedia, Denmark, Austria dan Belanda pada Senin datang sehari setelah berakhirnya ultimatum delapan hari bagi Presiden Nicolas Maduro untuk mengadakan pemilihan baru.
Maduro menyampaikan pernyataan itu untuk memperingati Hari Martabat Nasional, peringatan kudeta 1992 yang gagal terhadap mendiang Presiden Hugo Chavez, pendahulunya.
PBB tidak akan campur tangan dalam urusan politik di Venezuela.
Pertemuan kedua negara tersebut terjadi beberapa hari setelah sebagian besar negara anggota Uni Eropa mengakui pemimpin oposisi Juan Guaido sebagai presiden sementara Venezuela.
Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan AS mengunakan Kolombia untuk melancarkan kudeta ke Venezuela