AS meluncurkan rudal hipersonik, yang terbang dengan kecepatan antara lima dan 20 kali kecepatan suara sebagai tanggapan atas keberhasilan pengembangan dan pengujian teknologi oleh saingan militer utamanya, China dan Rusia.
Spike S-512 akan terbang dengan kecepatan Mach 1,6 - dua kali lipat kecepatan pesawat lain di pasaran saat ini dan akan dapat mengangkut hingga delapan belas penumpang.
Pengembangan sistem senjata meningkatkan kemampuan pertahanan Korea Utara, kata KCNA, menggambarkan rudal hipersonik sebagai senjata strategis.
Laporan pada Sabtu malam (16/10) mengatakan militer China meluncurkan roket yang membawa kendaraan luncur hipersonik yang terbang melalui ruang orbit rendah, mengelilingi dunia sebelum meluncur menuju sasarannya, yang meleset sekitar dua lusin mil.
Rudal hipersonik jauh lebih cepat dan lebih gesit daripada yang normal, yang berarti lebih sulit untuk dicegat. Kabar itu memicu kekhawatiran AS soal kemampuan nuklir China.
Washington akan tetap fokus pada tantangan militer dari Beijing.
Uji coba itu dimaksudkan untuk memvalidasi beberapa aspek, salah satunya kendaraan luncur hipersonik Pentagon yang sedang berada dalam pengembangan.
Uji senjata China tampaknya dirancang untuk menghindari pertahanan AS dalam dua cara
Peluncuran pada Rabu (6/1) adalah yang pertama Korea Utara sejak Oktober dan terdeteksi oleh beberapa militer di kawasan itu, menuai kritik dari pemerintah di Amerika Serikat (AS), Korea Selatan, dan Jepang.
Kim mendesak para ilmuwan militer untuk lebih mempercepat upaya membangun kekuatan militer strategis negara itu baik dalam kualitas maupun kuantitas dan lebih jauh memodernisasi tentara.