https://www.jurnas.com/images/img/conf-Jurnas_11.jpg
Beranda News Ekonomi Ototekno Gaya Hidup Hiburan Olahraga Humanika Warta MPR Kabar Desa Terkini

Kesiapan Pemprov Maluku Utara Terkait Kawasan Khusus Ibu Kota Sofifi Dipertanyakan

M Sahlan | Rabu, 16/06/2021 16:25 WIB

Terkesan instan dalam menawarkan konsep kawasan khusus Kota Sofifi Iradat Ismail, Ketua Koordinator Nasional (Kornas) Jaringan Pemuda Indonesia (JAPI) / Mantan Ketua Pelajar Islam Indonesia (PII) Maluku Utara

Maluku Utara, Jurnas.co. - Eksponen Komite Perjuangan (EKP) Kota Sofifi menilai Pemerintah Provinsi Maluku Utara masih gamang terkait rencana pembangunan Kawasa Khusus Kota Sofifi sehingga belun jelas arah perencanaan dan realisasinya.

Koordinator EKP Kota Sofifi, Iradat Ismail mengatakan, kegamangan Pemprov Maluku Utara itu terlihat dari maju mundurnya perencanaan, sehingga agenda kunjungan 10 menteri ke Sofifi pun ikut tidak jelas.

Sebelumnya, 10 menteri dijadwalkan melihat langsung rencana pembangunan Kawasan Khusus Kota Sofifi, namun hingga kini rencana itu masih belum jelas kapan terlaksana.

Baca juga :
SBSI 1992 Siap Gelar Kongres V pada 23-24 Oktober 2021

"Ini semua bagian dari proses evaluasi Pemprov Maluku Utara yang terkesan instan dalam menawarkan konsep kawasan khusus Kota Sofifi," kata Iradat, Rabu (16/6/2021).

Iradat yang juga mantan Ketua Pelajar Islam Indonesia (PII) Maluku Utara menyebut masih banyak persoalan yang belum terselesaikan, salah satunya aspirasi masyarakat terkait batas wilayah pengembangan kawasan khusus yang tidak di masukan dalam proses pengusulan.

Baca juga :
Kornas JaPI: Holdingisasi PLTP dan PLTU Labrak Putusan MK

"Bahkan pihak Kesultanan Tidore pun angkat suara terkait batas wilayah ini. Namun Pemprov dan Pemkot Tikep hanya diam membisu seperti tidak menghiraukan aspirasi masyarakat," jelas Iradat.

Selain itu, ia mengatakan ada juga persoalan internal pengelolaan pemerintahan Gubernur Maluku Utara yang terkesan semrawut, yaitu dengan adanya beberapa proyek pemda yang bermasalah.

Baca juga :
Mendagri Tito Mau Turunkan Aparat Pantau Warung dan Cafe, Kornas JaPI: Mendagri Lebay

"Salah satunya seperti pembangunan perumahan ASN. Ini juga harus menjadi catatan," tegasnya.

Menurut Iradat, segala persoalan yang terjadi di Sofifi saat ini harus dibereskan, karena pengembangan Kawasan Khusus Ibukota Sofifi sudah pasti membutuhkan dana dari pemerintah pusat yang besar.

"Harus ada pengelolaan keuangan dan kinerja yang profesional," tandas Iradat yang mengaku sudah mendapatkan data terkait rencana anggaran pengembangan kawasan khusus Sofifi tersebut.

"EKP akan mengawal dan terus memperjuangkan agar Dua Kecamatan Oba Timur dan Oba Selatan tetap kasuk dalam prioritas pengembangan kawasan Khusus Ibukota Sofifi," jelasnya.

Terakhir, Iradat berharap lembaga penegak hukum seperti Kejaksaan, BPK dan KPK juga turut serta melakukan pengawasan terhadap proses Pembangunan Infrastruktur di Maluku Utara.

"Kami minta juga Gubernur harus melakukan evaluasi dan pembenahan atas ketidakjelasan jadwal kunjungan 10 menteri ke Sofifi," tuntas Iradat.

(M Sahlan)
KEYWORD :

Eksponen Komite Masyarakat Sofifi 10 Menteri Iradat Ismail