https://www.jurnas.com/images/img/conf-Jurnas_11.jpg
Beranda News Ekonomi Ototekno Gaya Hidup Hiburan Olahraga Humanika Warta MPR Kabar Desa Terkini

Permudah Pemantauan Pembibitan, Kementan Luncurkan Aplikasi UPT Peternakan dan Kesehatan Hewan

Supianto | Kamis, 10/06/2021 16:20 WIB

Aplikasi ini juga diharapkan bisa membantu dan memudahkan dalam pengambilan keputusan oleh pimpinan. Aplikasi pemantauan UPT Ditjen PKH. (Foto: Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH), Direktorat Perbibitan dan Produksi Ternak, Kementerian Pertanian (Kementan) meluncurkan aplikasi bidang peternakan dan kesehatan hewan berbasis online atau yang dinamakan UPT Online.

Menteri Pertanian (Mentan),Syahrul Yasin Limpo mengatakan, aplikasi UPT Online ini merupakan salah satu terobosan dari Kementan untuk mempermudah dalam melihat atau memantau perkembangan pemeliharaan atau pembibitan di Unit Pelaksana Teknis (UPT).

Selain itu, aplikasi ini juga diharapkan bisa membantu dan memudahkan dalam pengambilan keputusan oleh pimpinan. "Intinya aplikasi ini akan memudahkan, misalnya seperti mempermudah untuk mengotrol perkembangan UPT di Indonesia," kata Syahrul.

Baca juga :
Genjot Produktivitas, Wamentan Harvick Panen Padi Varietas Unggul di Kabupaten Karawang

Ditjen PKH Direktorat Perbibitan dan Produksi Ternak sendiri memiliki sepuluh UPT perbibitan yang dalam tugas dan fungsinya yaitu menghasilkan bibit dan benih.

UPT tersebut di antaranya BBPTU HPT Baturraden, BPTU HPT Denpasar, BPTU HPT Padang Mengatas, BPTU HPT Sembawa, BPTU HPT Indrapuri, BPTU HPT Pelaihari, BPTU HPT Siborong Borong, BBIB Singosari, BIB Lembang dan BET Cipelang.

Baca juga :
Kementan Raih Penghargaan Pengawasan Kearsipan Predikat "AA" Tiga Tahun Berturut-turut

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Nasrullah menjelaskan, aplikasi ini memberikan nilai positif karena penghasil bibit bisa dipantau dan dikontrol baik dari populasinya, kelahiran, distribusi serta beberapa kendala reproduksi ternaknya.

"Dengan adanya aplikasi ini, kita harus bangga karena perkembangan ternak ternak di UPT penghasil bibit bisa kita pantau dan dikontrol," imbuh Nasrullah.

Baca juga :
Mentan Syahrul Lepas Ekspor Pertanian ke 23 Negara, Nilainya Capai Rp 25,5 Miliar

Menurut Nasrullah, aplikasi ini merupakan aplikasi bebasis website yang mana di dalamnya bisa menggambarkan tentang dinamika populasi masing-masing UPT, khususnya UPT penghasil bibit. Menu yang ditampilkan berupa dinamika populasi seperti jumlah populasi ternak, kelahiran, distribusi, dan reproduksi ternak.

Dalam tampilannya aplikasi ini juga bisa memperlihatkan struktur populasi ternak berdasarkan umur yaitu anak (0-6 bulan), muda (6-18 bulan) serta dewasa/produktif (di atas 18 bulan, Red).

"Yang menarik lagi dari aplikasi ini disediakan menu Alert System yaitu berupa menu untuk memonitor kinerja teknis reproduksi ternak khususnya sapi," jelas Nasrullah.

Beberapa menu lain yang juga sudah dikembangkan yaitu jumlah dan identitas dara yang belum/sudah dikawinkan yang muncul jika ternak betina sudah masuk dewasa kelamin serta jumlah dan identitas betina yang sudah dilakukan pemeriksaan kebuntingan (PKB) yang muncul jika sudah dikawinkan minimal 1,5 bulan sebelumnya.

Kemudian, menu persiapan beranak yang muncul mulai bulan ke delapan kebuntingan, induk siap kawin yang muncul dua bulan setelah betina beranak atau di kawinkan namun belum bunting, dan ternak dengan potensi gangrep untuk memonitor ternak yang belum bunting karena sakit maupun ada gangguan reproduksi.

Aplikasi ini diyakini sangat memudahkan bagi pimpinan, baik di pusat maupun di masing-masing UPT untuk memantau kinerja reproduksi ternak, khususnya sapi pada UPT perbibitan. Nantinya para pimpinan bisa segera mengambil langkah-langkah teknis dan kebijakan yang diperlukan untuk meningkatkan efisiensi reproduksi.

Umtuk menjaga aplikasi ini berjalan secara berkelanjutan, koordinasi yang baik dengan UPT terkait akan terus dilakukan. Hal ini dikarenakan data-data pelaksanaan ini bersumber dari masing-masing UPT.

"Unit Pelaksana Teknis harus secara berkala menginput data di aplikasi ini sehingga data yang ditampilkan atau disajikan bisa real time," tutur Nasrullah.

(Supianto)
KEYWORD :

UPT Online Kementerian Pertanian Ditjen Hortikultura Syahrul Yasin Limpo Nasrullah