https://www.jurnas.com/images/img/conf-Jurnas_11.jpg
Beranda News Ekonomi Ototekno Gaya Hidup Hiburan Olahraga Humanika Warta MPR Kabar Desa Terkini

Pimpinan DPR Heran Ziarah Kubur Dilarang Tapi Wisata Ancol Buka

Samrut Lellolsima | Sabtu, 15/05/2021 17:45 WIB

Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak membuat standar ganda dalam sebuah kebijakan. Wakil Ketua DPR RI dari Fraksi PKB, Muhaimin Iskandar (Gus AMI). (Foto: Dok. Parlementaria)

Jakarta, Jurnas.com - Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak membuat standar ganda dalam sebuah kebijakan.

Salah satunya terkait dengan penutupan ziarah kubur pada libur lebaran, sementara tempat wisata malah diizinkan untuk buka.

"Di satu sisi ziarah kubur yang menjadi ritual umat muslim saat Lebaran dilarang dengan alasan mencegah penularan COVID-19 karena terjadi kerumunan massa, namun di sisi lain wisata Ancol dibuka," kata pria yang biasa disapa Gus AMI ini keterangannya di Jakarta, Sabtu (15/5).

Baca juga :
Komisi III DPR Duga Kaburnya Napi Kasus Narkoba di Aceh Direncanakan

Hal itu dikatakannya terkait jumlah kunjungan wisatawan ke Pantai Ancol, Jakarta pada Jumat (14/5) membludak yaitu mencapai sekitar 39.000 pengunjung.

Kondisi Ancol tersebut menjadi "trending topic" di Twitter karena kerumunan wisatawan tersebut dikhawatirkan akan memicu terjadinya klaster baru penyebaran COVID-19.

Baca juga :
Legislator PKS Soroti Pernyataan Jokowi Cawe-cawe: Tidak Bagus untuk Iklim Demokrasi

Gus AMI meminta Pemprov DKI lebih bijak dalam membuat sebuah kebijakan karena kebijakan membuka Pantai Ancol, jelas menimbulkan kerumunan yang sulit dikendalikan.

Menurut Ketua Tim Pengawasan Penanganan Bencana COVID-19 DPR RI itu, bagaimana orang mandi di pantai bisa menerapkan protokol kesehatan, karena tidak mungkin menggunakan masker.

Baca juga :
Habib Ali: Gus Muhaimin Simbol Persatuan Umat dan Bangsa

"Mau jaga jarak juga bagaimana caranya? Lihat saja berbagai gambar kerumunan yang terjadi di Ancol pada Jumat kemarin," ujar Gus AMI.

Ketua Umun DPP PKB itu menilai pemda Jakarta terlambat ketika akhirnya mengambil kebijakan penutupan Ancol pada Sabtu (15/5) pasca-kejadian membludak-nya pengunjung pada Jumat (14/5).

Menurut dia, jangan sampai penutupan sementara dilakukan pada Sabtu (15/5) saja karena keselamatan rakyat harus diprioritaskan karena jangan membuat kebijakan yang justru mengorbankan rakyat.

"Jangan sampai apa yang terjadi di India, terjadi pula di Indonesia akibat sebuah kebijakan yang tidak tepat," demikian Gus AMI.

(Samrut Lellolsima )
KEYWORD :

Warta DPR Pimpinan DPR Muhaimin Iskandar Gus AMI