https://www.jurnas.com/images/img/conf-Jurnas_11.jpg
Beranda News Ekonomi Ototekno Hiburan Gaya Hidup Olahraga Humanika Warta MPR Kabar Desa Terkini

Polemik Perkosaan Massal 98, Menbud Minta Masyarakat Pakai Akal Sehat

Mutiul Alim | Selasa, 17/06/2025 17:58 WIB

Menteri Kebudayaan (Menbud), Fadli Zon, bersikukuh enggan menggunakan istilah perkosaan massal untuk kejahatan hak asasi manusia (HAM) berat pada peristiwa kelam Reformasi 1998. Menteri Kebudayaan Fadli Zon bersama para musisi legendaris Indonesia saat jumpa pers usai kegiatan Tribute Musisi-Penyanyi Legendaris 1960-an (Foto: Ist/Jurnas)

Jakarta, Jurnas.com - Menteri Kebudayaan (Menbud), Fadli Zon, bersikukuh enggan menggunakan istilah perkosaan massal untuk kejahatan hak asasi manusia (HAM) berat pada peristiwa kelam Reformasi 1998.

Dalam siaran pers yang diterima Jurnas.com pada Selasa (17/6), dia menekankan pentingnya keberanian untuk melihat sejarah secara jernih, tanpa kehilangan empati sekaligus tidak menanggalkan akal sehat.

"Setiap luka sejarah harus kita hormati. Tapi sejarah bukan hanya tentang emosi, ia juga tentang kejujuran pada data dan fakta," kata Menteri Fadli.

Baca juga :
Tolak Sanggahan Menbud soal Perkosaan Massal 1998, Iman Sukri: Temuan Komnas HAM Jelas

Menteri Fadli tak menyangkal bahwa ada aksi perkosaan dalam tragedi Mei 1998 berdasarkan laporan Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF). Namun, dia mempertanyakan predikat `massal` dalam peristiwa tersebut.

"Ini bukan soal menyangkal korban. Ini soal menghindari penyimpulan yang terlalu cepat, yang justru bisa membuat luka makin dalam dan kebenaran makin kabur," ujar Menteri Fadli.

Baca juga :
Temuan Komnas HAM Bantah Pernyataan Menbud soal Perkosaan Massal

"Empati tidak harus emosional. Empati juga berarti memastikan bahwa setiap peristiwa dipahami dalam proporsinya yang benar, agar keadilan bisa ditegakkan tanpa keraguan," dia menambahkan.

Sementara itu, Menko PMK, Pratikno dalam pernyataan terpisah mendukung Menteri Fadli yang mempertanyakan penggunaan istilah `massal` yang secara akademik menurut dia masih diperdebatkan.

Baca juga :
Fadli Zon Sebut Klaim Perkosaan Massal 1998 Butuh Fakta Kuat

"Fokusnya bukan ada atau tidak adanya kekerasan, tapi soal terminologi yang digunakan. Itu harus kita bedakan agar tidak terjadi salah paham," ujar Pratikno.

(Mutiul Alim)
KEYWORD :

Menteri Kebudayaan Fadli Zon Perkosaan Massal Reformasi 1998

https://journals.daffodilvarsity.edu.bd/?login=

toto macau

dota777 pulsa777 daftar pulsa777