https://www.jurnas.com/images/img/conf-Jurnas_11.jpg
Beranda News Ekonomi Ototekno Gaya Hidup Hiburan Olahraga Humanika Warta MPR Kabar Desa Terkini

Fadel Muhammad: Kemerdekaan NKRI Tak Bisa Dipisahkan Dari Kemerdekaan Gorontalo

Aliyudin Sofyan | Senin, 24/01/2022 08:41 WIB

Fadel Muhammad membacakan naskah proklamasi yang dibacakan Nani Wartabone pada proklamasi Gorontalo 23 Januari 1942. Wakil Ketua MPR, Fadel Muhammad. (Foto: MPR)

Jakarta, Jurnas.com - Di hadapan anggota Kerukunan Keluarga Besar Gorontalo (Lamahu), Wakil Ketua MPR Fadel Muhammad menegaskan, Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945 tak bisa dipisahkan dari kemerdekaan Gorontalo.

Kemerdekaan Gorontalo yang diproklamirkan 23 Januari 1942 oleh Nani Wartabone, yang kemudian oleh masyarakat Gorontalo diperingati sebagai Hari Patriotik, adalah kemerdekaan Indonesia yang pertama, dan berkontribusi besar bagi terlaksananya proklamasi 17 Agustus.

Pasalnya, sejak kemerdekaan Gorontalo itu, desakan terhadap Soekarno dan Mohammad Hatta untuk segera memproklamirkan NKRI semakin kuat.

Baca juga :
Ahmad Basarah: Dunia Mengakui Pancasila sebagai Ideologi Internasional

Momen kemerdekaan Indonesia itu akhirnya tiba, setelah tiga tahun Gorontalo Merdeka. Kemerdekaan Indonesia dilakukan menyerupai proklamasi kemerdekaan Gorontalo oleh Nani Wartabone pada 23 Januari 1942. Ada pengibaran bendera Merah Putih, menyanyikan lagu Indonesia Raya dan pembacaan teks proklamasi.

Fadel Muhammad membacakan naskah proklamasi yang dibacakan Nani Wartabone pada proklamasi Gorontalo 23 Januari 1942:

Baca juga :
Syarief Hasan: Rajut Persamaan Persepsi Kebangsaan Untuk Membangun Bangsa

"Pada hari ini, 23 Djanuari 1942, kita bangsa Indonesia yang berada di sini sudah merdeka, bebas, lepas dari penjajahan bangsa manapun juga. Bendera kita Merah Putih. Lagu kebangsaan kita Indonesia Raya. Pemerintah Belanda sudah diambil alih pemerintah nasional.”

Fadel Muhammad menyampaikan itu saat orasi pada Syukuran 80 Tahun Hari Patriotik Tahun 2022. Acara tersebut berlangsung di Gedung Nusantara IV, Komplek MPR, DPR dan DPD RI, Minggu (23/1/2022). Tema yang digagas pada peringatan Hari Patriotik Tahun 2022 adalah “Pahlawanku Inspirasiku”. 

Baca juga :
Adaptasi Teknologi Digital pada Sektor UMKM Harus Konsisten Dilakukan

Meski sudah memerdekakan diri dari penjajah, Nani Wartabone tidak lantas memisahkan diri dari Negara Republik Indonesia. Bahkan dalam naskah proklamasi tersebut Nani Wartabone, jelas-jelas menyatakan diri sebagai bagian dari bangsa Indonesia.

"Banyak sikap-sikap Nani Wartabone yang patut diteladani oleh generasi sekarang. Seperti, keberanian, kerja keras, kesetiaan, hingga kesederhanaannya. Generasi muda juga harus turut membangun bangsa, sesuai kemampuan masing-masing," kata Fadel lagi.

Pernyataan serupa disampaikan Dewan Pembina Lamahu, Jenderal TNI (Purn) Wiranto. Pada 23 Januari 1942, kata Wiranto, Gorontalo sudah merdeka, lebih dahulu dibanding kemerdekaan Indonesia. Kemerdekaan itu tidak hanya harus disyukuri, tetapi juga harus dicari esensinya agar bisa diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

"Nani Wartabone memiliki semangat yang besar, rela berkorban, dan tak pernah menyerah. Nilai-nilai itu harus dimiliki kembali, khususnya di kalangan generasi muda, untuk ikut membangun negara," kata Wiranto menambahkan.

Berkat perjuangan dan pengorbanannya, pemerintah Provinsi Gorontalo pada saat dipimpin gubernur Fadel Muhammad, mengusulkan Nani Wartabone menjadi pahlawan nasional. Usulan tersebut akhirnya diterima pemerintah. Dan pada bulan November 2003 Nani Wartabone resmi ditetapkan menjadi pahlawan nasional dari Gorontalo.

(Aliyudin Sofyan)
KEYWORD :

Kinerja MPR Fadel Muhammad Kemerdekaan Gorontalo Nani Wartabone