https://www.jurnas.com/images/img/conf-Jurnas_11.jpg
Beranda News Ekonomi Ototekno Gaya Hidup Hiburan Olahraga Humanika Warta MPR Kabar Desa Terkini

RMI PBNU Fasilitasi Akses Pendidikan untuk Anak Yatim melalui Program GPA

M Sahlan | Senin, 01/11/2021 15:18 WIB

Kebersamaan dan gotong royong milenial Ketua RMI PBNU, Abdul Ghaffar Rozin alias Gus Rozin

Jakarta, Jurnas.com - Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menggelar Konser Santri untuk Indonesia sekaligus meluncurkan program Gerakan Pesantren Asuh (GPA).

Ketua RMI PBNU, Abdul Ghaffar Rozin menegaskan, Program GPA merupakan bentuk perhatian RMI PBNU terhadap anak-anak yatim piatu akibat Pandemi COVID-19.

"Banyak sekali santri-santri yang yatim piatu. Ini menjadi konsen bagi kita semua bahwa sebagai anak bangsa dengan segenap kepekaan-kepekaan kemanusiaanya kita merasa wajib untuk mengawal para santri agar tetap bisa bertolabil ilmi di pesantren sampai selesai," kata Gus Rozin saat peluncuran Gerakan Pesantren Asuh (GPA) di Surabaya, Jawa Timur, Minggu (31/10/2021).

Baca juga :
Indonesia akan Hadiri Sidang ILC ke-111 di Jenewa Swiss

Gus Rozin mengajak segenap pesantren yang terafiliasi dengan Nahdlatul Ulama untuk saling bekerja sama mengasuh para santri yang ditinggal wafat orang tuanya.

"Apabila ada santrinya yang ditinggal wafat orang tuanya dan terancam tidak bisa meneruskan, kami memohon agar para kiai dan pesantren berkenan mengasuh anak-anak tersebut," ungkap Gus Rozin.

Baca juga :
Baleg DPR Soroti RUU Kesehatan: Kami Tak Larang Industri Rokok Elektrik

Ia pun mempersilahkan pesantren menghubungi RMI PBNU apabila mengalami kesulitan dalam mengasuh para santri terdampak pandemi.

"Dan apabila ada kesulitan insyaallah RMI selalu ada, berdiri, siap mensuport para santri tersebut,” ucapnya.

Baca juga :
DPR Imbau OJK Jalankan Roadmap 2022-2027 Sebaik Mungkin

"Insyaallah dengan niat yang baik dan kemampuan yang keras kita bisa melaksanakan kegiatan ini sebaik-baiknya. Mari kita dukung Gerakan Pesantren Asuh ini agar dikenal masyarakat luas, manfaatnya tidak hanya kepada para santri tapi nahdliyyin dan bangsa,” tandas Gus Rozin.

Acara konser dan peluncuran tersebut menghadirkan legenda kasidah Indonesia; Nasida Ria, penampilan Tompi, Tulus, Marjuki Kill The DJ, Pamungkas, Feby Putri, serta Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.

Dalam kesempatan tersebut, Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar sangat mengapresiasi adanya Gerakan Pesantren Asuh yang digagas oleh RMI PBNU.

"Gerakan Pesantren Asuh yang didorong oleh RMI PBNU adalah salah satu bukti kebersamaan dan gotong royong," katanya.

Pria yang akrab disapa Gus Muhaimin itu menegaskan bahwa GPA sangatlah istimewa karena diniatkan untuk mengatasi ketidakpastian pendidikan nasib 30 ribu anak tanpa orang tua.

Selain itu, lanjutnya, GPA istimewa karena mendorong milenial dan generasi penerus bangsa merasakan pendidikan, pendalaman keagaan dan tafakkur fiddin melaui pendidikan di pondok pesantren.

"Sebuah inisiatif yang luar biasa dari RMI PBNU (Lembaga Asosiasi Pesantren NU) untuk menjadikan anak-anak bangsa tertolong di bidang pendidikannya. Layak sekali kita dukung," ungkap Gus Muhaimin.

Sebagai informasi, Konser Santri untuk Indonesia, sekaligus lelang barang-barang dari tokoh-tokoh NU itu merupakan salah satu ikhtiar penggalangan dana untuk GPA.

Bagi masyarakat yang ingin memiliki barang-barang lelang bisa mengunjungi media sosial RMI PBNU. Lelang akan ditutup sampai 6 November 2021.

(M Sahlan)
KEYWORD :

RMI PBNU Anak Yatim Akses Pendidikan Program GPA Abdul Ghaffar Rozin Gus Muhaimin