Jum'at, 26/04/2024 02:21 WIB

Biden Sambut Kedatangan Jenazah Militer AS di Afghanistan

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden tiba di Pangkalan Angkatan Udara Dover pada Minggu (29/8), untuk menghormati anggota militer yang tewas dalam serangan bom bunuh diri, selama evakuasi warga sipil dari Afghanistan pekan lalu.

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden (Foto: Reuters/Kevin Lamarque)

Washington, Jurnas.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden tiba di Pangkalan Angkatan Udara Dover pada Minggu (29/8), untuk menghormati anggota militer yang tewas dalam serangan bom bunuh diri, selama evakuasi warga sipil dari Afghanistan pekan lalu.

Sebuah bom bunuh diri ISIS-K pada Kamis lalu menewaskan puluhan warga Afghanistan dan 13 tentara AS yang menjaga bandara Kabul, di tengah pengangkutan udara yang telah mengevakuasi sekitar 114.400 orang dalam dua minggu terakhir.

Sebagai balasan, pasukan Amerika melancarkan serangan militer di ibu kota Afghanistan hari ini, yang menargetkan calon bomber mobil bunuh diri.

"Kami berada dalam periode bahaya serius mengingat apa yang kami lihat dalam intelijen," ujar penasihat keamanan nasional Biden, Jake Sullivan dikutip dari Reuters.

"Kami mengambil setiap tindakan yang mungkin atas arahan presiden untuk memastikan bahwa pasukan kami dilindungi di lapangan, bahkan ketika mereka menyelesaikan misi mereka untuk membawa warga Amerika yang tersisa dan sekutu Afghanistan," sambung dia.

Biden menghadapi kritik dari anggota parlemen Republik, yang menuduh pemerintahannya ceroboh dalam penarikan pasukan AS dari Afghanistan.

Setelah tiba di pangkalan di Delaware, Biden dan istrinya, Jill, bertemu dengan keluarga anggota militer yang tewas dalam serangan itu.

Mereka menyaksikan koper-koper berbendera yang membawa 11 jenazah anggota tentara dimasukkan ke dalam van. Suara tangisan terdengar dan seorang wanita pingsan dan dibawa ke ambulans. Setelah acara tersebut, seorang wanita menjerit sedih.

Jenazah dua anggota layanan lainnya akan dipindahkan dalam sebuah acara yang tidak diliput oleh media atas permintaan keluarga mereka.

Serangan yang diklaim oleh ISIS-K, afiliasi ISIS di Afghanistan, adalah insiden paling mematikan bagi anggota militer AS di Afghanistan dalam satu dekade.

Pemboman itu terjadi tepat di luar gerbang bandara, tempat ribuan orang berkumpul untuk mencoba melarikan diri dari negara Asia Selatan itu sejak Taliban kembali berkuasa pada 15 Agustus.

KEYWORD :

Joe Biden Amerika Serikat Militer AS Afghanistan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :