Sabtu, 20/04/2024 13:18 WIB

Pekerjakan Guru Palestina, Sekolah Ini Dikritik Orang Tua Yahudi

Orang tua Israel yang anak-anaknya belajar di sekolah dasar di Herzliya mengeluh setelah lembaga pendidikan mempekerjakan seorang guru asal Palestina.

Sebuah sekolah dasar Israel menyambut siswa yang mengenakan alat pelindung dan menghormati langkah-langkah menjaga jarak saat kembali ke sekolah setelah penguncian COVID-19 pada 3 Mei 2020 [EMMANUEL DUNAND/AFP/Getty Images]

Jakarta, Jurnas.com - Orang tua Israel yang anak-anaknya belajar di sekolah dasar di Herzliya mengeluh setelah lembaga pendidikan mempekerjakan seorang guru asal Palestina.

Dalam sebuah surat yang ditujukan kepada kepala sekolah, mereka berargumen bahwa keberatan mereka terhadap guru bahasa Arab baru yang direkrut oleh administrasi sekolah Nof Yam terkait dengan tujuan Kementerian Pendidikan Israel sendiri. 

Menurut situs kementerian, tujuan ini termasuk mendidik nilai-nilai Yahudi dan Zionis dan nilai-nilai unik dari tradisi Yahudi dalam semangat Deklarasi Kemerdekaan.

"Guru baru akan gagal mendidik anak-anak mereka dalam nilai-nilai ini, karena dia mengidentifikasi diri sebagai orang Palestina," kata mereka, dilansir Middleeast, Kamis (26/08).

Pengusaha dan penyanyi Israel, Nicol Raidman, yang putranya bersekolah di sekolah tersebut, melalui Instagram mengutuk keluhan dari beberapa orang tua sebagai tindakan rasis.

"Seorang guru yang baik tidak boleh dinilai berdasarkan pengalaman bertahun-tahun, agama, etnis, atau pandangan politik mereka, tetapi pada kemampuan mereka untuk memasuki hati anak-anak dan meninggalkan seberkas cahaya," tulisnya.

Raidman menambahkan bahwa dia menganggap dirinya sangat sayap kanan, tetapi tidak ada hubungan antara pandangan politik dan rasisme.

Dia menyebut "kemunafikan" tetangganya, yang memilih kiri dan mengibarkan bendera kesetaraan namun menentang seorang guru Arab.

Menurut Haaretz, kepala sekolah telah mengatur agar guru Palestina diawasi oleh seorang guru veteran serta oleh administrasi sekolah dan seorang guru Yahudi akan mengajar para siswa bahasa Ibrani dan Taurat.

"Guru Arab sekarang akan disebut sebagai wali kelas dan guru matematika sedangkan mentor Yahudi akan menjadi guru Ibrani," katanya

Kepala sekolah mengklaim pengaturan baru tidak ada hubungannya dengan keluhan orang tua, dan guru menerimanya dengan sukarela.

KEYWORD :

Guru Palestina Sekolah Israel Kelompok Yahudi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :