Rabu, 24/04/2024 17:05 WIB

Strategi Israel Rayu AS agar Tak Kembali ke Kesepakatan Nuklir

Perdana Menteri Israel, Naftali Bennett berencana untuk mendorong strategi baru melawan Iran, dalam kunjungan ke Gedung Putih perdananya.

Perdana Menteri Israel Naftali Bennett [AMIR COHEN/POOL/AFP

Washington, Jurnas.com - Perdana Menteri Israel, Naftali Bennett berencana untuk mendorong strategi baru melawan Iran, dalam kunjungan ke Gedung Putih perdananya.

Dikutip dari Reuters pada Selasa (24/8), Bennett akan mendesak Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden supaya tidak menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015 dengan Teheran.

Para pembantu Biden berharap pembicaraan itu akan memberikan nada positif untuk hubungannya dengan Bennett, seorang politisi sayap kanan dan jutawan teknologi tinggi yang mengakhiri rekor 12 tahun Benjamin Netanyahu sebagai perdana menteri pada Juni.

Namun pertemuan ini akan sangat kontras dengan ketegangan bertahun-tahun antara Netanyahu yang lebih dekat dengan mantan Presiden Donald Trump, dan pemerintahan Demokrat terakhir yang dipimpin oleh Barack Obama dengan Biden sebagai wakil presidennya.

Kunjungan itu memberi AS kesempatan untuk menunjukkan bisnis dengan sekutu terdekatnya di Timur Tengah, meski sedang menghadapi situasi kacau di Afghanistan, yang merupakan krisis kebijakan luar negeri terbesar Biden sejak menjabat.

Pembicaraan akan relatif santai. Kedua pemimpin diperkirakan akan berbicara singkat kepada sekelompok kecil wartawan selama pembicaraan di Ruang Oval, tetapi tidak akan mengadakan konferensi pers bersama.

"Iran maju pesat dengan pengayaan uranium dan telah secara signifikan mempersingkat waktu yang dibutuhkan untuk mengumpulkan bahan yang dibutuhkan untuk satu bom nuklir," tegas Bennet dalam kesempatan berbeda.

"Inilah saatnya untuk menghentikan Iran, bukan untuk memberi mereka garis hidup dalam bentuk memasuki kembali kesepakatan nuklir yang sudah kadaluwarsa," sambung Biden.

KEYWORD :

Naftali Bennett Israel Amerika Serikat Iran Kesepakatan Nuklir




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :