Sabtu, 20/04/2024 04:17 WIB

Konflik Bikin Jutaan Anak Yaman Tak Dapat Akses Pendidikan

Pada 8 Agustus, Dana Anak-anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) melaporkan bahwa 8,1 juta anak Yaman memerlukan bantuan pendidikan darurat.

Seorang anak Yaman menjaga kios di daerah Jabal Sabr di barat daya kota Taez, pada 13 Oktober 2019 [AHMAD AL-BASHA/AFP via Getty Images]

Jakarta, Jurnas.com - Komite Internasional Palang Merah (ICRC) mengungkapkan bahwa tiga juta anak Yaman tidak dapat mendaftar di pendidikan tahun ini karena konflik yang sedang berlangsung di negara tersebut.

"Dengan dimulainya tahun ajaran di Yaman, jangan lupa bahwa konflik telah menghancurkan ratusan sekolah dan membuat hampir tiga juta anak tidak dapat mengikuti pendidikan tahun ini. Anak-anak Yaman, seperti semua anak, harus kembali ke sekolah," tulis Katharina Ritz, kepala delegasi ICRC di Yaman dikutip Middleeast, Minggu (22/08).

Pada 8 Agustus, Dana Anak-anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) melaporkan bahwa 8,1 juta anak Yaman memerlukan bantuan pendidikan darurat.

Seminggu yang lalu, tahun ajaran baru dimulai di Yaman di tengah kondisi kehidupan dan kesehatan yang sangat sulit.

Selama hampir tujuh tahun, Yaman telah menjadi panggung perang yang telah merenggut nyawa 233.000 orang, sementara 80 persen penduduk (berjumlah 30 juta orang) menjadi bergantung pada bantuan untuk bertahan hidup dalam krisis kemanusiaan terburuk di dunia.

Konflik ini semakin diperumit oleh fakta bahwa ia memiliki ekstensi regional. Sejak Maret 2015, koalisi Arab yang dipimpin oleh Arab Saudi telah melakukan operasi militer yang mendukung pasukan pemerintah melawan Houthi yang didukung Iran, yang menguasai beberapa provinsi, termasuk ibu kota, Sanaa.

KEYWORD :

Anak Yaman Akses Pendidikan Konflik Internal




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :