Perdana Menteri Malaysia, Ismail Sabri (Foto: Reuters)
Kuala Lumpur, Jurnas.com - Raja Malaysia Sultan Abdullah resmi menunjuk Ismail Sabri sebagai Perdana Menteri baru Malaysia. Dia diharapkan dapat memanfaatkan pengalamannya selama lebih dari satu dekade dalam pemerintahan, untuk mengambil kendali negara yang dilanda gejolak politik dan ekonomi akibat Covid-19.
Politisi berusia 61 tahun itu ditunjuk oleh Raja Abdullah untuk menggantikan Muhyiddin Yassin, yang mengundurkan diri pada 16 Agustus 2021 lalu setelah kehilangan suara mayoritas di parlemen.
Dikutip dari Reuters pada Jumat (20/8), Ismail Sabri menerima dukungan dari 114 anggota parlemen, untuk mayoritas tipis di antara total 222 parlemen.
Indonesia Pengguna Biodiesel Paling Besar
Tapi dukungannya datang dari aliansi yang sama dengan Muhyiddin, yang dilanda pertikaian, dan meningkatkan prospek koalisi yang tidak stabil.
"Krisis politik dapat segera berakhir dan semua anggota parlemen dapat mengesampingkan agenda politik mereka untuk bersatu dan bekerja sama mengatasi pandemi Covid-19 demi rakyat dan negara," harap Raja Malaysia.
Penunjukan Ismail Sabri adalah kemenangan Partai Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO), yang memerintah selama lebih dari 60 tahun sebelum digulingkan dalam pemilihan 2018 atas tuduhan korupsi.
Ismail Sabri dipromosikan menjadi wakil perdana menteri bulan lalu, dalam upaya Muhyiddin untuk menenangkan UMNO, yang tidak senang hanya memainkan peran pendukung dalam pemerintahan koalisinya.
Muhyiddin membentuk koalisi dengan UMNO dan partai-partai lain yang kalah dalam pemilihan 2018, setelah aliansi Perdana Menteri Mahathir Mohamad runtuh karena pertikaian tahun lalu.
Tetapi UMNO menarik dukungannya untuk Muhyiddin bulan lalu, dengan alasan kegagalan perdana menteri menangani pandemi. Ismail Sabri menentang seruan partainya dan mendukung Muhyiddin, yang akhirnya mengundurkan diri pada Senin lalu.
KEYWORD :Raja Sultan Abdullah Ismail Sabri Malaysia Perdana Menteri Baru
