Sabtu, 20/04/2024 17:41 WIB

Pebisnis Logistik Dukung Pemerintah Kejar Surplus Perdagangan

Setiap ada pergerakan ekonomi disuatu wilayah akan memberikan kesempatan kepada pelaku logistik nasional.

Ketua Umum DPP Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Yukki Nugrahawan Hanafi.

JAKARTA, Jurnas.com - Pebisnis logistik yang tergabung dalam Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) mendukung upaya Kementerian Perdagangan (Kemendag) untuk mengejar surplus perdagangan di tengah kondisi pandemi Covid-19 saat ini.

ALFI juga terus mendorong program pemerintah dalam mengejar pertumbuhan ekonomi dan investasi melalui sektor -sektor prioritas yang memiliki nilai tambah.

Ketua Umum DPP ALFI Yukki Nugrahawan Hanafi mengemukakan, tingkat konsumsi dan investasi merupakan dua hal yang sangat penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi suatu negara.

Oleh karenanya, dia menilai transformasi ekonomi dari industri sektor primer ke industri berbasis nilai tambah (hilirisasi) perlu terus dilakukan.

"Diperlukan transformasi untuk meningkatkan nilai tambah suatu produk yang nantinya akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi nasional," ujar Yukki, Rabu (18/8/2021).

Dia mengatakan terdapat beberapa langkah krusial yang bisa dilakukan saat ini guna mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional sekaligus mendorong investasi, yakni dengan memacu industri padat karya yang berorentasi ekspor, menciptakan energi khususnya baru dan terbarukan, meningkatkan pembangunan infrastruktur serta industri pertambangan yang menciptakan nilai tambah.

"Selain itu, upaya pemerataan ekonomi secara nasional khususnya di Indonesia Timur juga menjadi hal penting, sebab setiap ada pergerakan ekonomi disuatu wilayah akan memberikan kesempatan kepada pelaku logistik nasional," ucapnya.

Yukki mengemukakan, optimisme Pemerintah RI melalui Kementerian Perdagangan dalam mengejar surplus perdagangan dengan memacu ekspor dan mengerem laju importasi ditengah kondisi Pandemi Covid-19 saat ini, patut diapresiasi sekaligus tetap mengedepankan protokol kesehatan.

Namun, imbuhnya, upaya tersebut mesti dibarengi komitmen semua pihak melalui integrasi sistem layanan digitalisasi yang mumpuni agar tidak terjadi lagi hambatan arus logistik impor maupun ekspor nasional.

Sebab menurutnya, terjadinya gangguan Sistem Customs-Excise Information System and Automation (CEISA) Bea dan Cukai Kemenkeu beberapa waktu lalu, jangan sampai terulang kembali.

"ALFI mendukung upaya Kementerian Perdagangan tersebut, namun harapannya jangan sampai ada kejadian CEISA terganggu lagi. Sebab kondisi ini turut mengerek beberapa harga komoditi," ucap Yukki.

Sebelumnya, Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi menyatakan optimistis kinerja ekspor RI akan semakin menjanjikan. Ekspor komoditas-komoditis unggulan juga akan semakin berkontribusi pada surplus neraca perdagangan pada periode mendatang.

Mendag juga mengatakan Pemerintah sedang memperbaiki struktur industri untuk mendukung potensi ekspor produk industri serta industri bertehnologi tinggi seperti besi, baja, serta otomotif.

Pemerintah juga akan mendorong terciptanya 500 ribu eksportir baru untuk mengerek kinerja ekspor Indonesia.

"Sebagai pelaku usaha di sektor logistik, ALFI sangat mendukung berbagai strategi dan upaya Kemendag dalam mengejar surplus perdagangan ditengah Pandemi saat ini," ujar Yukki.

KEYWORD :

logistik ALFI perdagangan pandemi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :