Sabtu, 20/04/2024 05:21 WIB

Rusia: Kabul Lebih Aman di Bawah Taliban daripada Ashraf Ghani

Ghani, yang lokasinya tidak diketahui, melarikan diri pada hari Minggu, mengatakan dia ingin mencegah pertumpahan darah.

Seorang anggota pasukan Taliban duduk di atas kendaraan lapis baja di luar Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul, Afghanistan, pada 16 Agustus 2021. (Foto: Reuters/Stringer)

Moskow, Jurnas.com - Duta Besar Rusia untuk Afghanistan memuji tindakan Taliban dan mengatakan kelompok itu, yang masih secara resmi ditetapkan sebagai organisasi teroris di Rusia, membuat Kabul lebih aman dalam 24 jam pertama daripada di bawah otoritas sebelumnya.

 

Berbicara kepada stasiun radio Ekho Moskvy Moskow, Duta Besar Dmitry Zhirnov mengatakan terkesan dengan perilaku Taliban sejauh ini, menggambarkan pendekatan mereka sebagai "baik, positif dan seperti bisnis".

"Situasinya damai dan baik dan semuanya telah tenang di kota. Situasi di Kabul sekarang di bawah Taliban lebih baik daripada di bawah (Presiden) Ashraf Ghani," kata Zhirnov pada Senin (16/8).

Ghani, yang lokasinya tidak diketahui, melarikan diri pada hari Minggu, mengatakan dia ingin mencegah pertumpahan darah. "Kemarin rezim jatuh seperti rumah kartu," kata Zhirnov. "Ada perasaan kacau, kekosongan kekuasaan, dan penjarah turun ke jalan."

Dia mengatakan pada awalnya pasukan Taliban yang tidak bersenjata telah memasuki ibu kota dan meminta pemerintah dan pasukan Amerika Serikat (AS) untuk menyerahkan senjata mereka. Unit-unit utama Taliban bersenjata kemudian masuk setelah Ghani melarikan diri dan memberlakukan jam malam, katanya.

Zhirnov mengatakan Taliban telah mengambil kendali atas perimeter keamanan Kedutaan Besar Rusia, yang memiliki lebih dari 100 staf dan bahwa dia akan mengadakan pembicaraan keamanan terperinci dengan mereka pada hari Selasa.

Taliban telah berjanji, sejalan dengan perjanjian sebelumnya, untuk melindungi diplomat Rusia, katanya, dengan mengatakan ketakutan Barat tentang perilaku mereka sejauh ini belum terbukti.

Dia mengatakan sekolah di Kabul, termasuk untuk anak perempuan, sudah mulai berfungsi kembali.

Disadur dari Reuters, komentar positif Zhirnov terkait Taliban ini mencerminkan upaya tak terselubung Rusia untuk memperdalam hubungan dengan Taliban. Selain itu, sembari untuk sementara, mengakui kelompok Islam garis keras ini sebagai penguasa sah dari Afghanistan.

Rusia Disebut ingin memastikan bahwa ketidakstabilan di Afghanistan tidak meluas ke Asia Tengah, bagian dari bekas Uni Soviet yang dianggapnya sebagai halaman belakang sendiri, dan tidak menjadi landasan bagi kelompok militan ekstrem lainnya.

Rusia mengatakan terkejut, seperti banyak negara lain, dengan kecepatan kilat yang digunakan Taliban untuk menguasai negara itu bahkan ketika pasukan AS masih berusaha mengevakuasi warga Amerika.

Kedutaan Rusia di Inggris mengatakan keluarnya Washington dari Afghanistan menunjukkan bintang geopolitiknya semakin berkurang. "Kenyataan objektif adalah bahwa posisi nyaman Washington atas hegemoni AS sedang surut ke masa lalu dengan latar belakang penguatan posisi politik Rusia dan China," kata kedutaan di Twitter pada Minggu.

Zamir Kabulov, perwakilan khusus Presiden Vladimir Putin di Afghanistan, mengatakan pada hari Senin bahwa kampanye panjang Moskow untuk membangun hubungan dengan Taliban tampaknya sekarang membuahkan hasil.

"Bukan tanpa alasan kami menjalin kontak dengan gerakan Taliban selama tujuh tahun terakhir," kata Kabulov kepada Ekho Moskvy.

"Kami melihat bahwa kekuatan ini pada akhirnya, jika tidak sepenuhnya berkuasa, akan memainkan peran utama di masa depan Afghanistan dalam hal apa pun," sambungnya. (Reuters)

KEYWORD :

Rusia Pasukan Taliban Dmitry Zhirnov Ashraf Ghani




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :