Jum'at, 26/04/2024 05:11 WIB

China Kecam Penarikan Pasukan AS dari Afghanistan

Ribuan warga sipil yang putus asa untuk melarikan diri dari Afghanistan memadati landasan pacu tunggal bandara Kabul pada hari Senin setelah Taliban merebut ibukota dalam menghadapi penarikan militer AS di sana.

Menteri Luar Negeri China Wang Yi di Moskow, Rusia pada 11 September 2020. [Kementerian Luar Negeri RUS - Anadolu Agency]

Washington, Jurnas.com -  Menteri Luar Negeri China, Wang Yi mengatakan kepada Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Antony Blinken bahwa penarikan tergesa-gesa pasukan AS dari Afghanistan memiliki dampak negatif yang serius, tetapi berjanji untuk bekerja dengan Washington untuk mempromosikan stabilitas di negara itu.

Ribuan warga sipil yang putus asa untuk melarikan diri dari Afghanistan memadati landasan pacu tunggal bandara Kabul pada Senin (16/8) setelah Taliban merebut ibukota dalam menghadapi penarikan militer AS di sana.

Presiden AS, Joe Biden menyalahkan pengambilalihan Afghanistan oleh Taliban pada para pemimpin politik Afghanistan yang melarikan diri dari negara itu dan keengganan tentara Afghanistan untuk memerangi kelompok militan.

Departemen Luar Negeri AS mengatakan dalam sebuah pernyataan singkat bahwa Blinken berbicara dengan Wang tentang "situasi keamanan dan upaya kami masing-masing untuk membawa warga AS dan RRC ke tempat yang aman," menggunakan akronim untuk Republik Rakyat China.

Dikatakan Blinken telah berbicara secara terpisah dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov.

Wang mengatakan kepada Blinken fakta di lapangan di Afghanistan membuktikan bahwa model asing tidak dapat diterapkan secara sewenang-wenang ke negara dengan kondisi budaya dan sejarah yang berbeda, menurut laporan media pemerintah China.

"Menggunakan kekuatan dan cara militer untuk menyelesaikan masalah hanya akan meningkatkannya. Pelajaran dari ini layak untuk direnungkan secara serius," kata penyiar CCTV China mengutip perkataan Wang.

Wang mengatakan bahwa China bersedia berkomunikasi dengan Washington untuk membantu mencegah perang saudara baru atau bencana kemanusiaan setelah "dampak negatif yang serius" dari "penarikan cepat" pasukan Amerika Serikat.

"Tetapi AS tidak dapat di satu sisi secara aktif berusaha untuk menahan dan menekan China dan merusak hak dan kepentingan sah China, dan di sisi lain berharap untuk kerja sama China," kata Wang.

Dia juga mengkritik Amerika Serikat karena menghapus Gerakan Islam Turkestan Timur (ETIM) dari daftar kelompok terorisnya, dengan mengatakan itu menunjukkan standar ganda AS dalam kontraterorisme.

Beijing memiliki kekhawatiran, ETIM aktif di negara tetangga Afghanistan dan ingin membuat negara terpisah di wilayah barat China Xinjiang, di mana pihak berwenang China telah mendirikan kamp-kamp penahanan massal yang mereka katakan ditujukan untuk pelatihan kejuruan untuk mengekang ekstremisme.

Pemerintah AS mengatakan ETIM tidak lagi ada sebagai organisasi formal dan malah menjadi label luas yang digunakan China untuk menindas berbagai kelompok etnis Muslim, termasuk Uyghur. (Reuters)

KEYWORD :

China Amerika Serikat Afghanistan Pasukan Taliban




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :