Kantor PT Pertamina (Feb.Unari)
Jakarta - PT Pertamina (Persero) tengah menyelidiki adanya tangki Bahan Bakar Minyak (BBM) Biosolar yang tercampur dengan air mulai marak.
"Selama ini proses pengolahan Solar dengan Fatty Acid Metyl Alcohol (FAME) untuk menjadi BBM Biosolar telah sesuai dengan standar prosedur yang ditetapkan," ujar Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro di Kantornya, Jakarta, Selasa (16/11/2016).
Pertamina dan pihak berwenang penyelidikan terhadap proses alih muat BBM Biosolar dari kapal distributor hingga pada akhirnya masuk ke dalam pipa-pipa BBM milik Pertamina di terminal BBM Plumpang sedang difokuskan.
"Jadi memang saat ini dalam proses pemeriksaan, fokus mengecek pada bagaimana discharge atau pembongkaran atau kondisi FAME tersebut pada saat di kapal, kemudian masuk ke pipa Pertamina," tuturnya.
Perseroan pun sudah berkoordinasi dengan Direktorat Jenderal (Ditjen) Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Kepolisian.
Adapun pasokan FAME itu sendiri sebenarnya murni berasal dari pemasok (supplier) yang selama ini telah bekerja sama dengan Pertamina. Namun untuk kapalnya, pemasok tersebut memiliki transportir sendiri.
"Pertamina tidak mempunyai koneksi terhadap kapal tersebut secara direct dengan kapal yang membawa FAME tersebut," jelasnya.
Pihaknya menjelaskan di terminal BBM Plumpang ada dua tangki timbun Biosolar yang menyalurkan kepada dua SPBU di Cilincing dan Depok. Adapun komposisinya kandungan FAME dan Solar agar menjadi BBM Biosolar adalah masing-masing 20 persen dan 80 persen.
"Tapi kita tunggu aparat Kepolisian karena dia yang berwenang. Khusus untuk jenis air, kami belum bisa determinasi secara final apakah ini air laut atau kandungan lainnya," tutupnya.
KEYWORD :PT Pertamina Wianda Pusponegoro Tangki Biosolar tercampur air
