Istana Buckingham di Inggris (Foto: AFP/TOBY MELVILLE POOL)
London, Jurnas.com - Kabar buruk menimpa para mahasiswa asal Afghanistan, yang menerima beasiswa Chevening dari pemerintah Inggris mulai bulan depan.
Penerima beasiswa yang didanai Kementerian Luar Negeri Inggris itu tidak akan bisa pergi ke London, karena pemerintah Inggris memutuskan untuk menolak mahasiswa asal Afghanistan.
Dikutip dari BBC pada Minggu (15/8), alasannya ialah Kedutaan Besar Inggris di Afghanistan yang saat ini ditutup karena adanya ancaman Taliban, tidak akan bisa menyelesaikan administrasi para penerima beasiswa.
Menurut salah satu siswa dalam program tersebut, ada 35 warga Afghanistan yang terkena dampak dan setengahnya adalah perempuan.
Itu terjadi ketika Taliban terus merebut wilayah di negara itu, setelah penarikan pasukan AS dan asing lainnya setelah 20 tahun operasi militer.
Mantan menteri kabinet Konservatif David Lidington mengatakan di Twitter bahwa keputusan untuk menarik beasiswa tampaknya "salah secara moral dan bertentangan dengan kepentingan Inggris".
"Tentunya mereka yang diterima di #Chevening akan menghadapi risiko khusus dari Taliban & di antara `paling cerdas & terbaik` yang ingin ditarik oleh pemerintah kita ke Inggris," katanya.
Lidington menambahkan bahwa dia berharap Perdana Menteri Boris Johnson dan Menteri Luar Negeri Dominic Raab meninjau situasi itu dengan segera.
Mantan Menteri Pembangunan Internasional Rory Stewart menyebut keputusan itu "sangat mengecewakan", karena kini visa untuk mahasiswa Afghanistan tidak dapat diselesaikan.
Minggu ini, pemerintah Inggris mengatakan akan mengirim sekitar 600 tentara ke Afghanistan, untuk membantu warga negara Inggris pergi dari negara itu.
Lebih dari seperempat juta orang telah mengungsi akibat kekerasan, dan banyak di antaranya meninggalkan Kabul dengan harapan menemukan keselamatan.
KEYWORD :Beasiswa Chevening Inggris Afghanistan Taliban
