Rabu, 24/04/2024 09:45 WIB

Surveyor Imbau Pengusaha Manfaatkan Sertifikat TKDN Gratis

Direktur Komersial PT Surveyor Indonesia (Persero), Saifuddin Wijaya, mengimbau para pelaku usaha memanfaatkan proses mendapatkan sertifikasi TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) secara gratis.

Ilustrasi industri baja nasional (Foto: Republika.co.id)

Jakarta, Jurnas.com – Direktur Komersial PT Surveyor Indonesia (Persero), Saifuddin Wijaya, mengimbau para pelaku usaha memanfaatkan proses mendapatkan sertifikasi TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) secara gratis.

"Tersedia 9.000 sertifikat TKDN gratis untuk produk dengan nilai TKDN minimal 25 persen," ujar Saifuddin dalam siaran persnya pada Jumat (6/8).

Apalagi, lanjutnya, satu perusahaan bisa mendapatkan hingga delapan sertifikat TKDN gratis, dan salah satu sertifikat itu dapat memuat produk yang jenis, bahan baku dan proses produksi yang sama meski dimensi yang berbeda.

"Kami berharap industri bisa memanfaatkan ini sebaik mungkin. Ini kesempatan yang bagus sekali, sayang kalau tidak dimanfaatkan," sambung dia.

Dia menambahkan, tekad Surveyor Indonesia ikut mendukung pemerintah dalam peningkatan TKDN tidak main-main.

"Kami mendukung pernyataan Menteri Perindustrian, Bapak Agus Gumiwang Kartasasmita, belum lama ini yang optimistis bahwa target rata-rata TKDN 40 persen akan tercapai di tahun 2024 pada semua sektor," kata Saifuddin.

Optimisme itu bukan tidak berdasar, hingga saat ini, data di Pusat Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri (P3DN) Kementrian Perindustrian, dalam dua tahun terakhir terjadi kenaikan signifikan perusahaan yang mendaftarkan produknya.

"Pada tahun 2020 ada peningkatan 43 persen perusahaan yang mendaftar pengajuan sertifikat TKDN (444 perusahaan pada tahun 2019 menjadi 636 perusahaan pada tahun 2020). Untuk jenis produknya terjadi lonjakan tajam sebesar 84 persen pada tahun 2020, dari hanya 493 produk pada tahun 2019 menjadi 2.685 produk pada tahun 2020," jelas Saifuddin.

Hal ini ditengarai berkat Permenperin No. 16 Tahun 2020 tentang Tata Cara Perhitungan TKDN Produk Farmasi yang menyusul Permenperin No. 29 Tahun 2017 yang mengatur perhitungan TKDN produk-produk seperti telepon selular, komputer genggam dan komputer tablet.

Dalam data tersebut juga tertulis saat ini sudah 4.076 produk yang sudah bersertifikasi TKDN di atas 40 persen (dari 7.318 produk, artinya sudah mencapai 56 persen) dari 19 kelompok produk/barang.

Keuntungan TKDN
Menurut Saifuddin, sebuah produk yang sudah memiliki sertifikat TKDN dapat digunakan pada proses pengadaan pemerintah. Produk dengan nilai TKDN lebih besar atau sama dengan 25 persen akan diberikan preferensi harga produk dalam negeri paling tinggi 25 persen sesuai dengan Perpres No. 12 Tahun 2021.

"Jika produk bersertifikat TKDN + BMP sama dengan 40 persen, maka pemerintah wajib gunakan produk tersebut. Produk bersertifikat TKDN juga akan tercantum di website P3DN Kementerian Perindustrian, sehingga menjadi marketing tools produk bersangkutan," papar dia.

Dari sisi penghematan devisa negara, peningkatan produk bersertifikat TKDN dapat menghemat devisa negara karena mengurangi ketergantungan terhadap produk impor.

Selain itu, program ini juga mendorong perkembangan industri ke seluruh wilayah Indonesia dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional yang berlandaskan pada kerakyatan, keadilan, dan nilai-nilai luhur budaya bangsa dengan mengutamakan kepentingan nasional.

KEYWORD :

Surveyor Indonesia Saifuddin Wijaya Sertifikat TKDN Gratis




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :