Semarak Animasi Lokal lahirkan konten kreator inovatif. (Foto: Jurnas/Screen shot).
Jakarta, Jurnas.com- Viva Group terus mengembangkan unit usahanya, khususnya di bidang entertainment dan industri kreatif. Terbaru, lahirnya VIA - PT Digi Bintang Sinergi (Dahulu DBS Entertainment) yang akan fokus pada pengembangan bisnis konten dan bercita-cita menjadikan Viva group sebagai rumah bagi para content creator dan komunitas.
Sebagai perusahaan yang berbasis konten untuk semua media platform, VIA diharapkan menjadi salah satu perusahaan konten di Indonesia yang bisa menghasilkan konten-konten terbaik dan menarik. VIA bekerjasama dengan Lokanima ingin menjadikan para hyperlocal content creators sebagai pemain utama dalam pengembangan konten kreatif di Indonesia. Sebuah kolaborasi dua perusahaan yang memiliki kompetensi yang kuat dalam pengembangan Intellectual Property (IP Development) terkait bisnis konten di Indonesia berbasis digital technology.
“Sudah waktunya kita berkolaborasi. Tidak mungkin kita berjalan sendirian. Pada Maret lalu, Viva Group melalui VIA menjadi sebuah tempat untuk lokal konten creator. Ke depannya kami optimis untuk terus berkembang. Banyak kanal-kanal yang sudah diisi oleh konten-konten menarik dari para creator. Kita tahu, bikin konten konten tidak murah, maka butuh kolaborasi. Kami berharap bisa menambah nilai. Konten ini sangat perspektif sekali sehingga bisa menambah nilai dari perusahaan Viva,” kata Pemimpin VIA, Ahmad Zulfikar Said saat zoom meeting, Jumat (13/8/2021).
Sementara itu Lokanima Kreatif Nusantara sebagai anak perusahaan dari BUPP KEK (Kawasan Ekonomi Khusus) Singhasari di Malang memiliki visi dalam mengembangkan IP-IP lokal yang memiliki potensi global. KEK Singhasari melalui PP No.68 Tahun 2019 menjadi satu-satunya KEK yang memiliki tugas dalam mengembangkan ekonomi kreatif dan digital di Indonesia. VIA-Lokanima ingin menjadikan para hyperlocal content creators sebagai pemain utama dalam pengembangan konten kreatif di Indonesia. Sebuah kolaborasi dua perusahaan yang memiliki kompetensi yang kuat dalam pengembangan Intellectual Property (IP Development) terkait bisnis konten di Indonesia berbasis digital technology.
“Industri kreatif animasi memiliki peluang besar di Indonesia. Menjawab tantangan dari pemerintah, kawasan ekonomi khusus Singhasari Malang, Jawa Timur ini dikhususnya untuk mendigitalisasi. Jadi konten ini sudah banyak dan talent ide di Indonesia. Tapi kita belum lihat semaraknya. Makanya kami mengambil peran kawasan Singhasari ini menjadi platform untuk tumbuh kembang di Indonesia,” jelas CEO Lokanima, David Santosa.
“Dukungan para pihak sangat penting untuk ini. Dukungan pemerintah sangat deras dan berkomitmen untuk tumbuh kembangnya industri kreatif ini. Termasuk pemerintah daerah (Jawa Timur) juga mendukung. Dan kita sudah bekerjsasama dengan beberapa studio. Dengan UMKM sudah ada 15 studio. Target kami 25 studio yang di Malang pada akhir tahun ini. Termasuk 300 animator yang akan dirumahkan di kawasan ekonomi khusus Singhasari ini,” sambung David.
Kolaborasi ini ditujukan terutama dalam pengembangan industri Film, Animation Factory & Digital Technology, membangun wadah bagi para insan kreatif Indonesia untuk bertumbuh dalam ekosistem bisnis yang mendukung proses pengembangan industri animasi dan film karya anak negeri. Dalam rangka 76 tahun Kemerdekaan Republik Indonesia, VIA-LOKANIMA melahirkan sebuah National Pride Campaign, suatu Gerakan Kebanggaan Nasional, “SEMARAK ANIMASI LOKAL”, dimana kampanye ini bertujuan untuk mengangkat produk animasi anak bangsa menjadi “local hero” di negeri sendiri dan membuat sebuah katalog konten animasi anak bangsa yang diakui dunia.
KEYWORD :Kabar Artis Konten Kreator Animasi Dunia Singhasari Malang
