Kamis, 18/04/2024 07:44 WIB

Survei Charta Politika: Puan dan Airlangga Masih Minor di Partainya

Ganjar, Anies, dan Prabowo Bersaing Ketat

Yunarto Wijaya, Charta Politika

Jakarta, Jurnas.com - Peta elektabilitas partai politik dan sosok calon presiden potensial di Pemilu legislatif dan Pilpres 2024 semakin terbaca berdasarkan hasil survei Charta Politica yang digelar pada 12-20 Juli 2021.

Ketika publik ditanya, jika pemilihan umum legislatif atau DPR RI dilakukan saat ini, maka hasilnya PDI Perjuangan masih teratas dengan 22,7 persen, disusul Gerindra (17,5 persen), PKB (9,4 persen), PKS (6,8 persen), Demokrat (6,6 persen), Golkar (6,6 Persen), NasDem (4,8 persen), PPP (2,3 persen) PAN (1,7 persen).

"Kecenderungannya dibanding survei Charta Politica sebelumnya, PDIP stabil, Gerindra ada kenaikan, PKB sedikit penurunan dan PKS stabil. Demokrat naik tajam sedangkan Golkar penurunan. Adapun partai yang harus berjuang keras untuk melewati parliamentary threshold ada PPP dan PAN,” kata Direktur Eksekutif Charta Politica Yunarto Wijaya saat pemaparan hasil survei secara virtual, Kamis (12/8/2021).

Survei Charta Politica ini digelar pada 12 - 20 Juli 2021. Ada 1200 responden yang diwawancara secara tatap muka dengan metode multi stage random sampling dan margin of error 2,8 persen.

Yunarto juga memaparkan elektabilitas figur calon presiden. Dalam simulasi 10 nama tokoh yang banyak disebut, Ganjar Pranowo ada di posisi teratas dengan 20,6 persen, disusul Anies Baswedan (17,8 persen), Prabowo Subianto (17,5 persen).

"Selisih Ganjar, Anies, dan Prabowo masih ketat dan dalam selisih marginm of error survei," jelas Yunarto.

Setelah papan atas itu, baru line kedua ada Sandiaga Uno dengan 7,7 persen, Ridwan Kamil (7,2 persen), AHY (4,2 persen), Tri Rismaharini (3,6 persen), Erick Thohir (1,8 persen), Puan Maharani (1,4 persen), dan Airlangga Hartarto (1,0 persen).

Ketika calon perseiden ini terus dikerucutkan lagi, ternyata Ganjar unggul dengan 23,3 persen, Anies (19,8 persen), Prabowo Subianto (19,6 persen). Kemudian peringkat keempat Sandiaga Uno (8,4 persen), Ridwan Kamil (8,2 persen), tidak menjawab sebanyak 20,7 persen.

Yunarto menjelaskan, jika melihat hasil survei per 20 Juli, maka terlihat bahwa banyaknya jumlah atribut baliho dan bilboard yang dipasang di ruang publik ternyata tidak berkorelasi linier dengan tingkat elektabilitas. Penegasan ini mengarah pada Puan Maharani dan Airlangga Hartarto yang selama ini banyak memasang atribut.

Hal menarik juga ketika didalami lagi tentang siapa kuat di mana. Diketahui bahwa Anies kuat di Sumatera, DKI Jakarta, dan Banten. Sementara Ganjar Pranowo di Jawa Tengah, DIY, Jatim, Bali, NTB dan NTT. Adapun Prabowo kuat di Jawa Barat.

Saat datanya ditabulasi, maka terlihat ke mana arah dan kecenderungan pilihan konstituen partai terhadap sosok capres yang ada. Diketahui bahwa Anies unggul di NasDem, PKS, Hanura, PBB, dan PAN.

Sedangkan Ganjar sangat unggul di PDIP yakni 44,7 persen konstituen PDIP menyatakan memilih Ganjar apabila pemilu dilakukan hari ini.

"Sebagai catatan, ternyata konstituen PDIP mayoritas atau hampir setengahnya memilih Ganjar. Disusul peringkat kedua malah Tri Rismaharini dengan 7,7 persen konstituen PDIP. Hanya 4,8 persen pemilih PDIP yang menjagokan Puan Maharani. Ini tentu menjadi PR besar bagi Mba Puan. Sedangkan Ganjar selain dari PDIP juga ada kekuatan dukungan dari Perindo, PSI, dan PKPI," jelas Yunarto.

Selain itu, ada juga sososk AHY yang diusung kuat oleh 35,4 persen konstituen Partai Demokrat, dan Prabowo Subianto diusung penuh Partai Geridnra, ditambah PPP, dan Partai Gelora.

Ridwan Kami dan Sandiaga Uno juga membuat kejutan karena ternyata mampu merebut hati konstituen Partai Golkar untuk menjadi calon presiden pilihan.

“Keduanya bahkan lebih banyak mendapat suara dari konstituen Golkar dibanding Airlangga Hartarto. Ini tentu jadi PR juga bagi pak Airlangga,” tegas Yunarto Wijaya.

KEYWORD :

Charta Politika Yunarto Wijaya PDI Perjuangan Ganjar Pranowo Anies Baswedan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :