Jum'at, 26/04/2024 06:53 WIB

Kebakaran Hutan di Mediterania Terus Makan Korban

Kebakaran hutan yang melanda sejumlah negara Mediterania belum kunjung mereda. Tercatat, bencana yang terjadi di Yunani, Aljzair, dan Italia Selatan tersebut sudah memakan 65 korban meninggal dunia.

Warga diungsikan dampak kebakaran hutan di Pulau Evia, Yunani (Foto: BBC)

Athena, Jurnas.com - Kebakaran hutan yang melanda sejumlah negara Mediterania belum kunjung mereda. Tercatat, bencana yang terjadi di Yunani, Aljzair, dan Italia Selatan tersebut sudah memakan 65 korban meninggal dunia.

Dikutip dari Reuters pada Kamis (12/8), Turki hingga Tunisia mengalami suhu tertinggi dalam beberapa dekade, pasca panel iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa memperingatkan bahwa Bumi mendekati pemanasan yang tak terkendali.

Yunani, dalam cengkeraman gelombang panas terburuk dalam tiga dekade, mengevakuasi sekitar 20 desa di Peloponnese, meskipun Olympia kuno, tempat Olimpiade pertama, lolos dari kobaran api.

Sekitar 580 petugas pemadam kebakaran Yunani, dibantu oleh petugas dari Prancis, Inggris, Jerman dan Republik Ceko, berjuang melawan kobaran api di Gortynia, dekat Olympia.

Kebakaran juga masih melanda Evia, pulau terbesar kedua di Yunani, tak jauh dari daratan timur Athena dan tempat beberapa kehancuran terburuk dalam seminggu terakhir.

"Jika helikopter dan pesawat pengebom air datang segera dan beroperasi selama enam, tujuh jam, api akan padam pada hari pertama," kata pemilik kafe Thrasyvoulos Kotzias, 34, sambil menatap pantai kosong di resor Pefki, Evia.

Perdana Menteri Kyriakos Mitsotakis menyebut kebakaran kali ini disebabkan oleh musim panas yang mengerikan. Dia juga meminta maaf atas kegagalan negara menangani lebih dari 500 kebakaran hutan yang telah berkobar di seluruh Yunani.

Di ujung lain Mediterania, pemerintah Aljazair mengerahkan tentara untuk membantu memadamkan kebakaran yang mengoyak kawasan hutan di utara negara itu, menewaskan sedikitnya 65 orang, termasuk 28 tentara.

Daerah yang paling parah terkena adalah Tizi Ouzou, distrik terbesar di wilayah pegunungan Kabylie, di mana rumah-rumah terbakar dan penduduk mengungsi ke hotel, hostel, dan akomodasi universitas di kota-kota terdekat. Presiden Abdelmadjid Tebboune mengumumkan tiga hari berkabung nasional untuk korban meninggal.

Di Italia selatan, kebakaran hebat melanda ribuan hektar tanah saat suhu mencapai rekor di atas 40 derajat Celcius, ditambah angin panas menyebabkan api sulit dipadamkan.

Petugas pemadam kebakaran telah melakukan lebih dari 3.000 operasi di Sisilia dan Calabria dalam 12 jam terakhir, mengerahkan tujuh pesawat untuk mencoba memadamkan api.

"Kami kehilangan sejarah kami, identitas kami berubah menjadi abu, jiwa kami terbakar," tulis Walikota Calabria, Giuseppe Falcomata di Facebook, setelah seorang pria berusia 76 tahun meninggal ketika api melalap rumahnya.

Seorang pria berusia 30 tahun meninggal di dekat kota Catania, usai traktornya terbalik saat dia membawa air untuk memadamkan api.

Sementara itu ibukota Tunisia, Tunis, mencatat suhu tertinggi 49C pada Selasa lalu. Turki juga mengalami hampir 300 kebakaran hutan selama dua minggu terakhir, yang menghancurkan puluhan ribu hektar hutan.

Pantai utara Turki menghadapi tantangan yang berbeda. Curah hujan deras memicu banjir yang meruntuhkan jembatan dan membuat desa-desa kehilangan akses penerangan.

KEYWORD :

Negara Mediterania Kebakaran Hutan Aljazair Yunani Italia Selatan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :