Seorang pria Palestina berjalan melewati masjid Ibrahimi atau Makam Leluhur, ditutup selama krisis pandemi coronavirus baru, di Kota Tua Hebron di Tepi Barat yang diduduki, pada 15 Mei 2020
Jakarta, Jurnas.com - Mufti Yerusalem Sheikh Mohammed Hussein menyerukan untuk menolak proyek-proyek Yudaisasi di Masjid Ibrahimi di kota Hebron, Tepi Barat yang diduduki oleh pemerintah Israel.
Dalam sebuah pernyataan, Mufti mengatakan bahwa pendudukan Israel berencana untuk membangun lorong, koridor dan memasang lift untuk memfasilitasi akses pemukim ke masjid.
Dia menunjukkan bahwa proyek-proyek ini berarti penyitaan sekitar 300 meter persegi area masjid.
Israel Bebaskan Jurnalis Wanita Palestina
"Ini adalah pelanggaran mencolok terhadap properti Muslim, serta pelanggaran mencolok terhadap hukum internasional yang melindungi tempat-tempat suci dan kebebasan beragama," katanya dilansir Middleeast, Rabu (11/08).
Ia memperingatkan bahwa tindakan terbaru pendudukan akan meningkatkan ketegangan di wilayah tersebut. "Rencana jahat ini tidak akan mengubah hak Muslim yang tidak dapat dicabut atas masjid dan wakaf mereka," ujarnya.
Israel Buka Kedubes Pertama di Bahrain
Pendudukan sedang berlangsung dalam ekspansionisme Yudaisasi dengan paksa, tambahnya. "Ini adalah retensi perang komprehensif pendudukan di semua situs suci Islam di Palestina sebagai bagian dari kebijakannya untuk Yahudisasi tanah yang diduduki."
Rencana Israel untuk merebut Masjid Ibrahimi bertentangan dengan hukum internasional. Pada 2017, UNESCO memasukkan Masjid Ibrahimi dan Kota Tua Hebron sebagai situs warisan Palestina.
Israel Siap Buka Kedubes Baru di Bahrain
Proyek Yudaisasi sedang dioperasikan oleh Departemen Teknik dan Konstruksi Kementerian Keamanan Israel di bawah pengawasan administrasi sipil Israel, yang diperkirakan akan berlangsung sekitar enam bulan.
KEYWORD :Masjid Ibrahimi Mufti Yerusalem Pemerintah Israel proyek Yudaisasi