Kamis, 25/04/2024 03:40 WIB

Krisis Kemanusiaan Memburuk, AS Beri Myanmar Bantuan Rp 719 Miliar

Di Myanmar, dana AS akan membantu mereka yang terpaksa melarikan diri dari kekerasan dan penganiayaan serta kelompok-kelompok bantuan menyediakan layanan kesehatan di samping kebutuhan pokok seperti makanan, tempat tinggal dan air.

Orang-orang berbaris dengan tangki mereka untuk mengisi oksigen selama wabah COVID-19 di Yangon, Myanmar, pada 14 Juli 2021. (Foto: Reuters/STR)

Washington, Jurnas.com - Amerika Serikat (AS) mengatakan, pihaknya memberi Myanmar lebih dari US$50 juta atau sekitar Rp 719 miliar bantuan karena lonjakan infeksi COVID-19 memperburuk krisis kemanusiaan di negara Asia Tenggara yang sudah terguncang setelah para jenderal menggulingkan pemerintah yang dipilih secara demokratis awal tahun ini.

"Ini juga memberi Thailand US$5 juta untuk mengatasi COVID-19," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Ned Price dalam sebuah pernyataan pada Selasa (10/8).

"Duta Besar AS untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Linda Thomas-Greenfield mengumumkan dana tersebut saat berkunjung ke Thailand," tambahnya.

Di Myanmar, dana AS akan membantu mereka yang terpaksa melarikan diri dari kekerasan dan penganiayaan serta kelompok-kelompok bantuan menyediakan layanan kesehatan di samping kebutuhan pokok seperti makanan, tempat tinggal dan air.

"Pendanaan ini datang pada titik kritis meningkatnya kebutuhan kemanusiaan dan akan membantu mengurangi dampak COVID-19 pada kehidupan masyarakat Thailand dan Burma," kata Price.

"Setelah kudeta 1 Februari, orang-orang dari Burma terus meninggalkan rumah mereka karena kekerasan yang sedang berlangsung," sambungnya.

Enam bulan setelah tentara merebut kekuasaan, ekonomi Myanmar telah runtuh dan sistem perawatan kesehatannya melemah ketika kasus virus corona melonjak.

Kasus COVID-19 memuncak di Myanmar bulan lalu, dengan rata-rata 3.824 infeksi harian baru sekarang dilaporkan, data Reuters menunjukkan. Telah terjadi 333.127 infeksi dan 12.014 kematian terkait virus corona sejak pandemi dimulai.

Menurut data Reuters, di Thailand, jumlah rata-rata infeksi COVID-19 baru berada di puncaknya, dengan lebih dari 20.400 kasus dilaporkan setiap hari. (Reuters) 

KEYWORD :

Amerika Serikat Pandemi COVID-19 Myanmar




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :