Bendera China dan Taiwan (Foto: Doknet)
Beijing, Jurnas.com - China memerintahkan Lithuania menarik duta besarnya di Beijing, dan menegaskan bakal memanggil kembali utusan China untuk Vilnius. Penyebabnya, negara Baltik itu mengizinkan Taiwan untuk membuka kedutaan besar secara de facto.
China menganggap Taiwan sebagai masalah teritorialnya yang paling sensitif, dan Beijing kerap bertindak agresif jika ada negara yang menyatakan pulau itu adalah negara terpisah.
Taiwan mengumumkan misi baru bulan lalu, dengan mengatakan akan membuka Kantor Perwakilan Taiwan di Lithuania, pertama kali digunakan untuk salah satu kantornya di Eropa, karena biasanya hanya memakai istilah `Taipei`.
China, yang telah mengecam keputusan tersebut, kini telah melangkah lebih jauh dengan tindakan nyata untuk mengungkapkan kemarahannya.
"Lituania mengizinkan kantor itu dibuka dengan nama Taiwan dengan mengabaikan representasi berulang China dan artikulasi konsekuensi potensial, dan sangat merusak kedaulatan China," kata Kementerian Luar Negeri China dikutip dari Reuters pada Selasa (10/9).
"Pemerintah China menyatakan penolakan kategorisnya terhadap langkah ini. China telah memutuskan untuk menarik duta besarnya untuk Lituania dan menuntut Pemerintah Lituania untuk menarik duta besarnya untuk China," tambahnya.
"Kami mendesak pihak Lituania untuk segera memperbaiki keputusannya yang salah, mengambil tindakan nyata untuk memperbaiki kerusakan, dan tidak melangkah lebih jauh ke jalan yang salah."
Ekspor Rambut Palsu China ke Korea Utara Melejit
Awal tahun ini, Lithuania berencana untuk membuka kantor perwakilannya sendiri di Taiwan, dan telah menyumbangkan 20.000 dosis vaksin Covid-19 ke pulau itu.
Hanya 15 negara yang memiliki hubungan diplomatik formal dengan Taiwan, tetapi banyak negara lain memiliki kedutaan de facto yang sering disebut kantor perdagangan, seperti halnya Uni Eropa, di mana Lituania adalah negara anggotanya.
KEYWORD :China Taiwan Lithuania Duta Besar
