Kamis, 25/04/2024 11:18 WIB

Sejumlah Staf Alibaba Dirumahkan gegara Skandal Pelecehan Seksual

Raksasa e-commerce China, Alibaba Group Holding Ltd, merumahkan sejumlah stafnya menyusul tuduhan seorang karyawan di intranet perusahaan bahwa dia mengalami pelecehan seksual oleh bos dan kliennya.

Alibaba (Foto: AFP)

Shanghai, Jurnas.com - Raksasa e-commerce China, Alibaba Group Holding Ltd, merumahkan sejumlah stafnya menyusul tuduhan seorang karyawan di intranet perusahaan bahwa dia mengalami pelecehan seksual oleh bos dan kliennya.

Akun wanita itu, yang diterbitkan melalui PDF setebal sebelas halaman yang kemudian beredar luas secara online, memicu badai media sosial di situs web microblogging China Weibo. Polisi di kota Jinan mengatakan pada Minggu (8/8) pagi bahwa mereka sedang menyelidiki insiden tersebut.

"Alibaba Group memiliki kebijakan tanpa toleransi terhadap pelanggaran seksual, dan memastikan tempat kerja yang aman untuk semua karyawan kami adalah prioritas utama Alibaba," kata juru bicara Alibaba dalam sebuah pernyataan dikutip dari Reuters.

"Kami telah menangguhkan pihak-pihak terkait yang dicurigai melanggar kebijakan dan nilai-nilai kami, dan telah membentuk satuan tugas internal khusus untuk menyelidiki masalah ini dan mendukung penyelidikan polisi yang sedang berlangsung."

Sabtu malam, akun seorang staf perempuan Alibaba tentang sebuah insiden yang dia katakan terjadi saat dalam perjalanan bisnis menjadi viral di media sosial Tiongkok, Weibo.

Perempuan yang tidak mengungkapkan identitasnya itu, menuduh bosnya memaksanya melakukan perjalanan bisnis dengannya, untuk bertemu dengan salah satu klien di kota Jinan, 900 kilometer dari kantor pusat Alibaba di Hangzhou.

Pada malam 27 Juli, klien tersebut menciumnya. Setelah mengonsumsi alkohol, dia terbangun di kamar hotel keesokan harinya dengan pakaian yang dilepas dan tidak mengingat apa yang terjadi malam sebelumnya.

Rekaman CCTV yang dia peroleh dari hotel menunjukkan bahwa bosnya memasuki kamar empat kali sepanjang malam.

Sekembalinya ke Hangzhou, dia sempat melaporkan kejadian itu ke Departemen SDM dan Manajemen pada 2 Agustus. Dia meminta atasannya dipecat dan cuti. Meski awalnya setuju, Departemen SDM dan Manajemen tidak menindaklanjuti kasusnya.

CEO Alibaba Daniel Zhang menanggapi isu tersebut di papan pesan internal perusahaan.

"Bukan hanya Departemen Sumber Daya Manusia yang harus meminta maaf. Manajer Departemen Bisnis terkait juga bertanggung jawab dan harus meminta maaf atas kebisuan dan kegagalan mereka untuk merespons secara tepat waktu," tulis Zhang.

"Mulai dari saya, mulai dari manajemen, mulai dari sumber daya manusia, semua orang di Alibaba harus berempati, merenung, dan mengambil tindakan," sambung dia.

KEYWORD :

Alibaba Pelecehan Seksual China Weibo Skandal




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :