Rabu, 24/04/2024 01:26 WIB

Puluhan Email Jaksa Diretas, AS Tuduh Rusia

Serangan terhadap pengguna perangkat lunak SolarWinds yang dituduhkan AS kepada Rusia, adalah serangan spionase dunia maya terburuk yang pernah terjadi terhadap pemerintah AS.

Departemen Kehakiman Amerika Serikat (Foto: BBC)

Washington, Jurnas.com - Setidaknya 30 jaksa tinggi Amerika Serikat (AS) mengalami peretasan surat elektronik (email) tahun lalu. Demikian disampaikan Departemen Kehakiman AS.

Serangan terhadap pengguna perangkat lunak SolarWinds yang dituduhkan AS kepada Rusia, adalah serangan spionase dunia maya terburuk yang pernah terjadi terhadap pemerintah AS.

Departemen mengatakan 27 pengacara AS mengaku satu komputer kantor mereka diretas. Peretasan ini dikhawatirkan dapat membocorkan informasi sensitif, termasuk nama-nama informan.

"Ini berpotensi sangat serius," kata Gil Soffer, mantan jaksa federal dikutip dari BBC pada Minggu (1/8).

Dia mengatakan email jaksa berisi "informasi yang sangat sensitif, sangat rahasia dan seringkali sangat rahasia".

Jika para peretas mendapatkan identitas informan rahasia, mereka dapat menggunakan informasi tersebut untuk "membongkar penyamaran mereka," tambahnya.

Peretasan, yang memberi penjahat siber akses potensial ke 18.000 jaringan komputer pemerintah dan swasta, dipublikasikan Desember lalu.

Mereka yang terkena pelanggaran termasuk 80 persen dari akun email Microsoft yang digunakan oleh karyawan di empat kantor pengacara New York, yang menangani beberapa penuntutan paling menonjol di negara itu.

"Ada penyelidikan yang sangat sensitif yang terjadi di dalam kantor-kantor itu," terang mantan jaksa federal Renato Mariotti.

Penyelidikan itu termasuk investigasi keuangan profil tinggi, yang berarti setiap informasi yang bocor dapat digunakan untuk pemerasan atau pemerasan.

Pada April lalu, pemerintahan Presiden AS Joe Biden mengumumkan sanksi terhadap Rusia sebagai tanggapan atas pelanggaran SolarWinds dan serangan dunia maya lainnya. Rusia telah membantah melakukan kesalahan.

Tetapi Mariotti memperingatkan bahwa jika pemerintah asing mendapatkan file hukum yang sensitif, mereka dapat mencoba menggunakannya untuk membentuk debat publik atau mempengaruhi pemilihan.

"Ada berbagai macam alasan mengapa pemerintah asing mungkin ingin memiliki informasi semacam itu," terang dia.

KEYWORD :

Peretasan Jaksa AS Amerika Serikat Rusia




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :