Presiden Israel Isaac Herzog menerima suntikan ketiga vaksin Covid-19 (Foto: Reuters)
Tel Aviv, Jurnas.com - Presiden Israel Isaac Herzog menerima suntikan ketiga vaksin virus corona pada Jumat (30/7), sekaligus menandai dimulainya kampanye dosis booster bagi masyarakat berusia di atas 60. Ini merupakan upaya untuk memperlambat penyebaran varian Delta yang sangat menular.
Bersama Issac, juga tampak Perdana Menteri Naftali Bennett, yang mendesak pentingnya suntikan booster dalam memerangi pandemi Covid-19. Dia berjanji bahwa Israel akan membagikan semua informasi yang diperolehnya dari peluncuran inokulasi publik.
"Israel adalah pelopor dalam melanjutkan dosis ketiga untuk orang tua berusia 60 tahun ke atas. Perjuangan melawan pandemi Covid-19 adalah perjuangan global. Satu-satunya cara kita bisa mengalahkan Covid-19 adalah bersama-sama," kata Bennett dikutip dari Reuters.
Kampanye suntikan ketiga akan secara efektif mengubah Israel menjadi tempat pengujian untuk dosis ketiga, sebelum disetujui oleh Badan Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA).
Menjelang peluncuran booster, Bennett mengatakan Israel telah memberi 2.000 orang yang mengalami imunosupresi dosis ketiga tanpa efek samping yang parah.
Pemerintah berharap bahwa upaya inokulasi yang ditingkatkan akan membantu menghindari penguncian lebih lanjut yang mahal.
Israel adalah pemimpin dunia dalam peluncuran vaksinasi, dan sekitar 57 persen dari 9,3 juta populasi telah divaksinasi ganda, meningkat menjadi 87 persen orang berusia enam puluhan dan lebih dari 90 persen dari mereka yang berusia di atas 70 tahun.
Banyak manula mendapatkan suntikan pertama mereka pada Desember, Januari, dan Februari karena dianggap sebagai sektor populasi yang paling rentan.
Namun sejak munculnya varian Delta, kementerian kesehatan telah dua kali melaporkan penurunan kemanjuran vaksin terhadap infeksi, dan sedikit penurunan perlindungannya terhadap penyakit parah.
KEYWORD :Israel Isaac Herzog Suntikan Ketiga Vaksin Booster
