Kamis, 25/04/2024 20:03 WIB

Kim Jong Un Peringati Jasa Rakyat China di Perang Korea

China bertempur bersama Korea Utara melawan Korea Selatan dan pasukan PBB pimpinan Amerika Serikat (AS) selama Perang Korea, yang berakhir dengan gencatan senjata, bukan perjanjian damai, membuat Semenanjung Korea secara teknis masih berperang.

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un meletakkan karangan bunga di Friendship Tower di Pyongyang, Korea Utara, pada 28 Juli 2021. (Foto: Korean Central News Agency/Korea News Service via AP)

Seoul, Jurnas.com - Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un memberikan penghormatan kepada martir Relawan Rakyat China (CPV), yang gugur dalam Perang Pembebasan Tanah Air dan berjanji untuk mempertahankan hubungan yang kuat dengan Beijing.

Saat ini, Kim Jong Un berusaha untuk meningkatkan hubungan dengan sekutu utama negaranya di tengah kesulitan yang semakin memburuk terkait dengan pandemi.

Kunjungan Kim Jong Un pada Rabu ke Menara Persahabatan untuk menghormati tentara China yang tewas selama Perang Korea 1950-53 adalah yang ketiga sejak mengambil alih kekuasaan pada akhir 2011.

Kunjungan itu terjadi sehari setelah peringatan 68 tahun berakhirnya perang.

"Jiwa yang mulia dan eksploitasi orang-orang Tiongkok yang membantu perjuangan bersejarah yang suci dari orang-orang Korea dengan mengorbankan darah mereka ketika (Korea Utara) sedang menjalani cobaan yang paling keras dan paling sulit akan tetap abadi," kata Kim Jong Un pada peringatan tersebut, menurut Kantor Berita Pusat Korea resmi.

"Kim Jong Un menekankan persahabatan (negara-negara) yang ditempa sebagai ikatan persaudaraan akan dengan kuat diteruskan dari generasi ke generasi di jalan untuk tujuan bersama," kata KCNA.

China bertempur bersama Korea Utara melawan Korea Selatan dan pasukan PBB pimpinan Amerika Serikat (AS) selama Perang Korea, yang berakhir dengan gencatan senjata, bukan perjanjian damai, membuat Semenanjung Korea secara teknis masih berperang.

Kim Jong Un berjanji meningkatkan hubungan negaranya dengan China, jalur ekonominya, saat dia berjuang untuk menavigasi Korea Utara keluar dari apa yang dia sebut krisis "terburuk yang pernah ada" yang disebabkan oleh pandemi, sanksi yang dipimpin AS, dan bencana alam tahun lalu.

Awal pekan ini, Kim Jong Un setuju untuk memulihkan saluran komunikasi lintas batas dengan saingannya Korea Selatan setelah jeda 13 bulan, dan meningkatkan hubungan bilateral.

Beberapa ahli mengatakan Kim menginginkan hubungan yang lebih baik dengan dunia luar dalam menghadapi kesulitan ekonomi.

Tetapi yang lain mengatakan Korea Utara mungkin hanya ingin Korea Selatan meyakinkan AS untuk membuat konsesi ketika negosiasi nuklir yang telah lama terhenti antara Pyongyang dan Washington akhirnya dilanjutkan. (AP)

KEYWORD :

Korea Utara Kim Jong Un China




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :