Jum'at, 19/04/2024 09:02 WIB

Mumi Kuno Chili Masuk Daftar Warisan Dunia UNESCO

Chinchorro adalah nelayan dan pemburu pengumpul lebih dari 7.000 tahun yang lalu di daerah di mana gurun dan Samudra Pasifik bertemu di tempat yang sekarang di selatan Peru dan utara Chili.

Mumi Chinchorro dicat merah, hitam atau dibungkus perban. (Bernardo Arriaza/AFP)

Arica, Jurnas.com - Mumi Chinchorro Chili, yang tertua di dunia yang sengaja diawetkan oleh manusia, ditambahkan ke Daftar Warisan Dunia UNESCO pada Selasa (27/7).

Mumi, yang ditemukan di utara Chili pada awal abad ke-20, berusia lebih dari 7.000 tahun, yang berarti mumi tersebut lebih tua dari mumi Mesir dua milenium.

Organisasi budaya Perserikatan Bangsa-Bangsa mengumumkan di Twitter telah menambahkan pemukiman dan mumifikasi buatan dari budaya Chinchorro ke daftar bergengsinya selama pertemuan virtual yang dipimpin oleh China.

"UNESCO memvalidasi di tingkat internasional, melalui para ahli yang berbeda, bahwa pemukiman dan mumifikasi buatan dari budaya Chinchorro memiliki nilai luar biasa, bahwa ia memiliki kepentingan global," kata antropolog Cile Bernardo Arriaza kepada AFP.

Chinchorro adalah nelayan dan pemburu pengumpul lebih dari 7.000 tahun yang lalu di daerah di mana gurun dan Samudra Pasifik bertemu di tempat yang sekarang di selatan Peru dan utara Chili.

Sejauh ini, lebih dari 300 mumi telah ditemukan, termasuk mumi merah, hitam, dan dibalut. Proses mumifikasi terdiri dari pengangkatan organ, usus, dan jaringan.

Kulit mayat itu kemudian dirobek dan tubuhnya dibangun kembali menggunakan tongkat dan bulu binatang, sementara kepala yang tebal dari rambut hitam dijahit ke kulit kepala.

Akhirnya mumi dicat merah atau hitam menggunakan tanah, pigmen, mangan dan oksida besi.

"Tubuh-tubuh ini dibuat dengan sangat halus oleh para spesialis. Ada kehalusan, kreativitas dari populasi pertama ini," tambah Arriaza, direktur Chinchorro Center di Universitas Tarapaca di kota Arica.

Alasan mengapa budaya Chichorro memumikan mayat mereka tetap menjadi misteri.

Pada tahun 2005, Arriaza mengembangkan teori bahwa hal itu dapat dikaitkan dengan tingkat keracunan arsenik yang tinggi di dalam air yang dapat menyebabkan kelahiran prematur, keguguran, anak-anak dengan berat badan kurang, dan kematian bayi yang tinggi.

Dia menyarankan mumifikasi adalah "respons emosional dari orang tua yang menghadapi kehilangan yang menyakitkan ini, jadi mereka melukisnya, mendandaninya dan setiap hari teknik ini menjadi lebih rumit." (AFP)

KEYWORD :

Mumi Chinchorro Chili UNESCO




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :