Sabtu, 20/04/2024 09:03 WIB

Pemerintah Menjamin Ketersediaan Bapok Selama PPKM Level 4

Ketersediaan stok dan stabilitas harga bapok ini, lanjut Mendag Lutfi, merupakan hasil koordinasi yang baik antarinstansi.

Kantor Kementerian Perdagangan. (Foto: Ist)

Jakarta, Jurnas.Com - Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan tetap berkomitmen penuh untuk memastikan kecukupan stok dan kelancaran distribusi barang kebutuhan pokok (bapok) bagi masyarakat, baik selama masa PPKM di wilayah Jawa–Bali maupun PPKM di semua level di wilayah-wilayah Indonesia.

Hal itu disampaikan Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi, saat konferensi pers hasil evaluasi dan pemantauan Kementerian Perdagangan selama penerapan PPKM Darurat dan PPKM Level 4periode 3–25 Juli 2021di bidang perdagangan, (27/7) yang berlangsung secara virtual.

Ketersediaan stok dan stabilitas harga bapok ini, lanjut Mendag Lutfi, merupakan hasil koordinasi yang baik antarinstansi terutama antara pemerintah daerah, badan usaha milik negara (BUMN), Polri, dan Kementerian Perhubungan berjalan sangat baik.

"Kami akan terus bersinergi bersama kementerian dan lembaga pemerintah lainnya, pemerintah daerah, serta pelaku usaha untuk berusaha menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bapok bagi masyarakat,” imbuh Lutfi.

Komitmen untuk tetap memenuhi kebutuhan pangan dengan harga yang tetap stabil juga terus diupayakan selama masa perpanjangan PPKM Level 4 hingga 2 Agustus 2021 secara nasional.

“Kondisi saat ini, secara umum stok pangan cukup tersedia dengan ketahanan untuk satu sampai dua bulan ke depan, baik untuk komoditas beras, gula, daging sapi, dan komoditas bapok lainnya", tegasnya.

Lutfi juga mengungkapkan, hasil pantauan Kemendag berkoordinasi dengan BUMN dan pelaku usaha menunjukkan kondisi stabil dan aman.

Beras memiliki ketahanan stok satu sampai sembilan bulan kedepan, ditambah dengan panen di beberapa sentra produksi. Sedangkan gula, minyak goreng, daging sapi, daging ayam, telur ayam, bawang merah, dan bawang putih memiliki ketahanan stok lebih dari satu bulan kedepan.

Sementara itu, pasokan cabai cukup hingga satu bulan ke depan, ditambah dengan mulainya panen cabaidi beberapa daerah sentra produksi seperti Banyuwangi di Jawa Timur dan di Jawa Tengah.

Keamanan stok membuat harga bapok khususnya di Jawa–Bali relatif stabil. Berdasarkan laporan dinas yang membidangi perdagangan di tiap provinsi, harga bapok secara nasional maupun wilayah Jawa–Bali per 23 Juli 2021 untuk komoditas beras, gula, minyak goreng, kedelai, daging sapi, daging ayam, telur ayam, bawang putih, dan cabai rawit merah cenderung stabil dibandingkan seminggu sebelumnya.

Komoditas yang harganya naik hanya cabai keriting, cabai merah besar, dan bawang merah. Untuk wilayah Jawa–Bali dibanding pekan lalu, harga rata-rata cabai merah keriting naik 12,6 persen menjadi Rp27.000/kg dengan harga tertinggi di DKI Jakarta (Rp35.200/kg) dan terendah di Jawa Tengah (Rp21.700/kg).

Sementara harga rata-rata cabai merah besar naik 12,3 persen menjadi Rp26.300/kg dengan harga tertinggi di DKI Jakarta (Rp37.100/kg) dan terendah di Bali (Rp14.400/kg). Selanjutnya, harga rata-rata bawang merah naik 8,2persenmenjadi Rp32.900/kg dengan harga tertinggi di DKI Jakarta (Rp37.500/kg) dan terendah di DI Yogyakarta (Rp28.750/kg).

Secara nasional, kondisinya juga hampir sama. Harga rata-rata cabai keriting naik 5,5 persen menjadi Rp38.500/kg, cabai merah besar naik 9,7 persen menjadi Rp37.300/kg, dan bawang merah naik 3,7 persen menjadi Rp33.300/kg.

Kenaikan harga cabai disebabkan oleh cuaca ekstrem di beberapa sentra produksi seperti di Jawa Timur. Dalam tiga minggu terakhir, panas yang cukup tinggi merontokkan bunga cabai sehingga menyebabkan masa panen tertunda.

KEYWORD :

Kementerian Perdagangan Muhammad Lutfi Bahan Pokok Pangan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :