Jum'at, 19/04/2024 08:15 WIB

Selandia Baru Terima Warganya yang Terkait ISIS

Ketiganya telah berada di tahanan imigrasi di Turki setelah mereka ditangkap awal tahun ini mencoba memasuki Turki dari Suriah. Pihak berwenang Turki meminta agar Selandia Baru memulangkan keluarga tersebut.

Jacinda Ardern mengunjungi korban penembakan (Foto: Reuters)

Wellington, Jurnas.com - Perdana Menteri Jacinda Ardern mengatakan, telah menyetujui permintaan dari otoritas Turki untuk menerima kembalinya seorang warga negara Selandia Baru yang dituduh memiliki hubungan dengan Negara Islam, dan dua anaknya yang masih kecil.

Ketiganya telah berada di tahanan imigrasi di Turki setelah mereka ditangkap awal tahun ini mencoba memasuki Turki dari Suriah. Pihak berwenang Turki meminta agar Selandia Baru memulangkan keluarga tersebut.

"Selandia Baru tidak mengambil langkah ini dengan mudah. Kami telah mempertimbangkan tanggung jawab internasional kami serta perincian kasus khusus ini, termasuk fakta bahwa anak-anak terlibat," kata Ardern dalam sebuah pernyataan setelah pertemuan Kabinet di Wellington.

Wanita itu memiliki kewarganegaraan Selandia Baru dan Australia. Keluarganya pindah ke Australia ketika dia berusia enam tahun dan dia dibesarkan di sana sebelum berangkat ke Suriah pada tahun 2014 dengan paspor Australia.

Tetapi pemerintah Australia mencabut kewarganegaraannya dan menolak untuk membatalkan keputusan itu meskipun ada panggilan dari Selandia Baru.

Awal tahun ini, Ardern mengatakan keputusan Australia salah dan negara itu melepaskan tanggung jawabnya dengan "secara sepihak" membatalkan kewarganegaraan wanita tersebut.

Ardern mengatakan, Australia telah memberikan jaminan akan berkonsultasi dengan Selandia Baru jika kasus serupa muncul di masa depan.

Rincian tentang pengaturan atau waktu untuk membawa pulang keluarga tidak akan dipublikasikan karena alasan keamanan. Pihak berwenang Turki mengatakan bahwa wanita berusia 26 tahun itu adalah teroris DAESH (ISIS) yang dicari dengan pemberitahuan biru.

Pemberitahuan biru Interpol dikeluarkan untuk mengumpulkan informasi tambahan tentang identitas, lokasi, atau aktivitas seseorang terkait dengan kejahatan.

"Sebelumnya telah dijelaskan bahwa setiap warga Selandia Baru yang mungkin dicurigai terkait dengan kelompok teroris harus diselidiki berdasarkan hukum Selandia Baru, tetapi itu akan menjadi urusan Polisi," kata Ardern. (Reuters)

KEYWORD :

Selandia Baru Jacinda Ardern ISIS




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :