Kamis, 25/04/2024 08:01 WIB

Positivity Rate Menurun, Anies : Jakarta Belum Melewati Puncak Covid-19

Berangkat dari situlah, Anies meminta masyarakat tidak menyimpulkan kasus COVID-19 di Jakarta telah melewati puncaknya.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan, di Acara Vaksinasi Kadin Indonesia Bersama TNI Polri. (Foto: Ist)

Jakarta. Jurnas.Com - Tren positivity rate di Jakarta saat ini mengalami penurunan dari hari ke hari. Kendati demikian, seluruh pihak diminta tidak menyimpulkan bahwa Ibu Kota telah melewati puncak COVID-19. Mulanya, persentase positivity rate di Jakarta yang menyentuh 43%. Namun, pada 16 Juli, angka itu mulai menurun menjadi 41%.

Hal ini dikatakan Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan, di Acara Vaksinasi Kadin Indonesia Bersama TNI Polri yang disiarkan langsung di kanal YouTube Kadin Indonesia, Minggu (25/7/2021).

"Mengenai tren, kalau melihat pandemi, maka lihat nomor satu angka positivity rate, positivity rate kita di Jakarta itu pernah mencapai angka 43% di tanggal 13 Juli lalu tren itu mulai menurun menjadi 41 persen di tanggal 16 Juli," kata Anies.

Anies mengatakan persentase ini terus menurun kembali pada 18 Juli menjadi 36% dan 21 Juli menjadi 28%. Terbaru, angka positivity rate di Jakarta pada Sabtu (24/7) kemarin angkanya 24%.

"Lalu turun lagi menjadi 36% di tanggal 18 Juli, lalu turun menjadi 28% di tanggal 21 Juli dan hari ini per kemarin, itu angkanya adalah 24%," ujarnya.

Anies mengatakan tren penurunan positivity rate itu dibarengi dengan jumlah testing yang selalu tinggi. Anies mengklaim testing di Jakarta 30 kali dari standar WHO.

"Jadi ada tren positivity rate yang menurun, di sisi lain testing kita di Jakarta itu selalu tinggi yang disarankan oleh Kementerian Kesehatan. Kita harus 15 kali lebih tinggi daripada standar WHO dan Jakarta sudah di atas itu bahkan beberapa kali kita di atas 30 kali standar WHO," ucapnya.

Anies yakin data penurunan angka positivity rate itu valid. Namun dia meminta masyarakat tidak terburu-buru menyimpulkan data yang masih bisa berubah setiap jam.

"Dengan begitu kami cukup yakin atas angka positivity rate itu. Jadi kalau Anda menyaksikan tadi positivity-nya turun artinya memang ada tren turun, apakah ini akan terus kita harus lihat nanti," tutur Anies.

"Jadi menurut saya jangan kita buru-buru menyimpulkan karena ini berbeda dengan aliran lalu lintas yang bisa diprediksi jam-jaman, kalau ini waktunya perlu mingguan," sambungnya.

Berangkat dari situlah, Anies meminta masyarakat tidak menyimpulkan kasus COVID-19 di Jakarta telah melewati puncaknya. Sebab, pihaknya baru akan mengumumkan dan menyimpulkan terkait hal itu setelah data terhimpun pekan depan.

"Jadi nanti kita saya mohon pada teman-teman untuk jangan kemudian menyimpulkan sudah lewat puncak, dan lain-lain, nanti itu minggu-minggu depan nanti baru kita simpulkan itu, tapi sekarang angka positivity rate dari hari ke hari menunjukkan penurunan", imbuhnya.

Diketahui, pada Sabtu (24/7/2021), pemerintah memperbarui data penanganan kasus virus Corona (COVID-19) di Indonesia dilaporkan ada penambahan 45.416 kasus baru COVID-19 di Indonesia.

Data penambahan kasus Corona ini disampaikan Kemenkes RI. Data diperbarui setiap hari dengan cut off setiap pukul 12.00 WIB.

Dengan penambahan ini, total kumulatif kasus COVID-19 yang ditemukan di Indonesia sejak Maret 2020 hingga hari ini berjumlah 3.127.826 kasus.

Selain itu, ada 39.767 pasien yang dinyatakan sembuh dari Corona. Total pasien Corona yang dinyatakan sembuh hingga saat ini berjumlah 2.471.678 orang.

Jumlah tambahan ini merupakan yang tertinggi dalam sehari. Sebelumnya, jumlah pasien Corona sembuh tertinggi terjadi pada Jumat (23/7), yakni sebanyak 38.988.

Pemerintah juga menyatakan ada 1.415 pasien Corona yang meninggal dunia. Jumlah pasien COVID-19 di Indonesia yang meninggal dunia sebanyak 82.103 orang.

Ada 264.578 suspek Corona yang dipantau pemerintah. Sedangkan spesimen COVID-19 yang diperiksa pemerintah berjumlah 262.696.

Tambahan kasus lebih sedikit dibanding Jumat (23/7). Diketahui pada Jumat, ada 49.071 kasus baru yang didasarkan dari pemeriksaan 274.246 spesimen.

KEYWORD :

DKI Jakarta Anies Baswedan Positivity Rate Vaksinasi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :