Rabu, 24/04/2024 16:00 WIB

Mengapa Menolak Donald Trump?

Trump memang dikenal galak pada kaum minoritas, asing (imigran) dan muslim. Kelompok HAM memiliki kekhawatiran jika Trump melegitimasi rasisme dan kekerasan fisik.

Protes atas terpilihnya Donald Trump.(foto:wallaroundtrump)

Aksi penolakan Donald Trump, presiden terpilih AS, makin meluas. Sejumlah kota-kota di banyak negara bagian AS melakukan aksi penolakan presiden terpilih tersebut tak kurang dari 48 jam sejak pengumuman kemenangannya.

Kemenangan pengusaha properti itu memang mengejutkan, di luar prediksi banyak kalangan. Trump memenangi 290 suara electoral college, meski popular vote ia jauh tertinggal dari Hillary Clinton. Kemenangan Trump yang tak terduga itu membuat sejumlah pihak juga mengalami kepanikan.

Pada setiap kampanyenya, Trump memang dikenal galak pada kaum minoritas, asing (imigran) dan muslim. Kelompok HAM memiliki kekhawatiran jika Trump melegitimasi rasisme dan kekerasan fisik. Sejumlah kelompok Afro-Amerika juga berpendapat sama, terpilihnya Trump merupakan kebangkitan rasisme.

"Mengingat bahwa rasisme adalah bagian dari kampanye Trump, saya takut bahwa rasis akan merasa lebih berani melakukan tindakan kekerasan dan diskriminasi terhadap komunitas kami," ucap Alicia (29) seorang Afro-Amerika dari Greenville, South Carolina, seperti dikutip dari aljazeera.

Trump, yang pernah membintangi sebuah reality show di TV dan didukung kelompok konservatif dan politisi, mendapatkan berbagai kritikan keras menyusul berbagai komentar pedasnya soal misoginis, rasis dan xenofobia. Trump juga membaut larangan bagi kaum muslim memasuki AS dan berjanji akan membangun benteng di perbatasan Meksiko, mencegah orang-orang Meksiko memasuki negara tersebut.

"Kampanye tahun 2016 ini seakan meneguhkan rasisme, standar anti semitisme dan kebencian terhadap wanita menjadi mainstream," jelas Cornell William Brooks, kepala Asosiasi Nasional untuk Kemajuan Orang Kulit Berwarna (NAACP), dalam sebuah pernyataannya usai kemenangan Trump.

NAACP, kelompok hak-hak sipil tertua itu mengucapkan selamat atas terpilihnya Trump. Namun, juga meminta kerendahhatian Trump untuk lebih inklusif dan menyesal atas sikap politiknya. Kelompok tersebut berharap kepada presiden untuk bisa berbicara dan bertindak dengan kejelasan moral dan menghentikan politik rasialnya.[]

KEYWORD :

Mengapa menolak donald trump donald trump terpilih sebagai presiden as




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :