Selasa, 16/04/2024 22:20 WIB

Testing Covid-19 Menurun, Syarief: Berbahaya Karena Menimbulkan Persepsi Kasus Positif Turun

Syarief Hasan juga mendesak Pemerintah untuk menurunkan harga PCR maupun Antigen tes di beberapa daerah.

Wakil Ketua MPR Syarifuddin Hasan

Jakarta, Jurnas.com - Wakil Ketua MPR, Syarief Hasan mempertanyakan adanya trend penurunan testing Covid-19, baik yang menggunakan PCR/TCM maupun Antigen Test. Pasalnya, penurunan spesimen testing yang menyebabkan penurunan angka Covid-19 berpotensi menimbulkan abuse of data Covid-19 yang disampaikan kepada publik.

Memang, terjadi trend penurunan tes Covid-19 beberapa hari belakangan. Angka testing pada 16 Juli (258.532 spesimen), 17 Juli (251.392 spesimen), 18 Juli (192.918 spesimen), 19 Juli (160.686 spesimen), 20 Juli (179.278 spesimen) hingga 21 Juli (153.330 spesimen).

Akibat penurunan tersebut, angka positif Covid-19 yang terdeteksi juga semakin berkurang dan berpotensi menyebabkan misdata laju penyebaran Covid-19.

Menurut Syarief Hasan, Pemerintah seharusnya semakin memperbanyak testing untuk melokalisir Covid-19 di Indonesia. "Harusnya, Pemerintah semakin memperbanyak orang/spesimen yang dites sehingga kasus positif dapat dideteksi, ditracking, dan dilokalisir serta tidak semakin menyebar kemana-mana.", ungkap Syarief Hasan.

Syarief Hasan juga mendesak Pemerintah untuk menurunkan harga PCR maupun Antigen tes di beberapa daerah. "Bahkan, Pemerintah harusnya mendorong agar harga tes PCR maupun Antigen dapat ditekan sehingga masyarakat dapat secara mandiri menjangkau dan melakukan tes Covid-19.", ungkap Syarief Hasan.

Syarief Hasan menilai, trend penurunan testing ini sangat berbahaya. "Penurunan tes Covid-19 sangat berbahaya karena bisa menimbulkan munculnya persepsi bahwa Covid-19 telah menurun sehingga masyarakat beraktivitas seolah Covid-19 sudah menurun. Padahal, Covid-19 belum menunjukkan penurunan kasus positif yang sangat signifikan. Angkanya masih di atas 30.000 kasus perhari.", ungkap Syarief Hasan.

Berdasarkan data dari Satgas Penanganan Covid-19 menunjukkan bahwa kasus harian pada Kamis, (22/7/2021) mencapai 49.509 kasus dengan jumlah testing sebanyak 294.470 spesimen.

Angka kasus harian ini naik dari sehari sebelumnya yang mencapai 33.772 kasus dengan jumlah testing hanya sebesar 153.330 spesimen. Angka ini menambah total Covid-19 di Indonesia yang kini telah mencapai 3 juta kasus dan kematian sebanyak 79.032 kasus.

Politisi Senior ini mendorong Pemerintah untuk lebih memperketat protokol kesehatan. "Pemerintah harus tegas dan humanis dalam menegakkan protokol kesehatan. Kami juga mendukung langkah Pemerintah yang melarang masuknya WNA, meskipun kami sejak awal sudah mendorong agar WNA segera dilarang namun pelarangan tersebut baru dilakukan setelah kasus semakin tinggi.", ungkap Syarief Hasan.

Syarief Hasan juga mendorong agar Pemerintah memperhatikan positivity rate di Indonesia. "Positivity rate Covid-19 di Indonesia dalam beberapa pekan belakangan masih berada di atas 30%, jauh di atas standar maksimum yang ditetapkan WHO sebesar maksimal 5%. Lakukan testing secara optimal, sembari pengetatan protokol kesehatan sehingga laju penyebaran Covid-19 dapat segera menurun.", tutup Syarief Hasan.

KEYWORD :

Kinerja MPR Syarief Hasan Testing Covid-19 Protokol Kesehatan WHO




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :