Sabtu, 20/04/2024 01:08 WIB

Dukung Penentang Kudeta, Dokter Myanmar Ditangkapi Tentara

Militer menahan sejumlah tenaga medis yang sedang merawat pasien Covid-19, karena dianggap mendukung demonstran penentang kudeta.

Militer Myanmar memberlakukan darurat nasional (Foto: Guardian)]

Yangoon, Jurnas.com - Militer menahan sejumlah tenaga medis yang sedang merawat pasien Covid-19, karena dianggap mendukung demonstran penentang kudeta. Penangkapan ini dilakukan di saat negara tersebut sedang berjuang mengatasi pandemi.

Sejak militer menggulingkan pemerintah terpilih yang dipimpin Aung San Suu Kyi pada Februari lalu, gelombang gejolak dan protes menyebabkan penanganan Covid-19 di Myanmar makin kacau.

Dikutip dari Reuters, sejumlah aktivis mengungkapkan bahwa beberapa dokter ditangkap karena peran penting mereka dalam gerakan pembangkangan sipil.

Myanmar mencatatkan lebih dari 6.000 infeksi Covid-19 baru pada Kamis (22/7), setelah melaporkan 286 kematian sehari sebelumnya, yang merupakan rekor tertinggi. Petugas medis dan layanan pemakaman mengatakan jumlah kematian sebenarnya jauh lebih tinggi, mengingat krematorium tidak mampu mengimbangi.

Sementara itu, Tim Informasi Dewan Administrasi Negara membantah adanya penangkapan terhadap lima dokter yang bertugas. Namun penjelasan tersebut sama sekali tidak menepis mengenai dugaan penangkapan di Mandalay, termasuk dokter yang aktif dalam gerakan pembangkangan sipil.

Seorang dokter, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya, membeberkan bahwa empat rekannya di Mandalay telah ditangkap.

Para dokter itu termasuk Kyaw Kyaw Thet, yang telah mengajar mahasiswa kedokteran, dan ahli bedah senior Thet Htay, yang menurut dokter telah dilihat saksi mata diborgol dan memar sebelum dibawa pergi pada 16 Juli lalu.

"Kami telah memberikan perawatan medis kepada ratusan pasien per hari," kata dokter tersebut, seraya menambahkan bahwa lebih banyak lagi pasien terancam meninggal jika tidak ditangani.

Laporan media dari Yangon, menyebut bahwa tiga dokter dari kelompok tanggap Covid-19 ditangkap, setelah dibujuk ke sebuah rumah oleh tentara yang berpura-pura membutuhkan perawatan.

Junta juga membantah laporan portal Berita Myanmar bahwa pasukan keamanan telah menangkap dua dokter selama penggerebekan lanjutan di kantor mereka di distrik Dagon Utara, Yangon.

KEYWORD :

Myanmar Dokter Tenaga Medis Kudeta




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :