Jum'at, 26/04/2024 04:35 WIB

KPK Ingatkan Pemerintah Soal Cadangan Batubara di Indonesia

Perencanaan yang baik diyakini tak akan membuat batubara senasib dengan minyak

Ilustrasi Tambang (tambang.co.id)

Jakarta - Ketua KPK, Agus Rahardjo khawatir menipisnya cadangan batubara di Indonesia. Kekhawatiran itu dipicu lantaran penggunaannya lebih banyak ketimbang cadangan yang ada.

Dengan jumlah yang terbatas itu, Indonesia mengekspor batubara ke luar negeri. Sementara dalam waktu yang bersamaan, batubara digunakan untuk memasok industri, termasuk Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).

"PLTU kita banyak yang dibakar dengan batubara, dalam waktu yang sama, sekarang juga dijual banyak," ungkap Agus Rahardjo, Jumat (11/11).

Melihat kondisi tersebut, Agus khawatir Indonesia akan menjadi importir. Kondisi mengenaskan itu sebelumnya telah terjadi di sektor minyak. Dimana Indonesia yang sebelumnya menjadi pengekspor minyak, kemudian justru menjadi negara importir minyak.

"Jangan-jangan kita nanti jadi importir batubara. Kita akan mengalami kejadian pengalaman pahit yang sama. Kita pernah menjadi eksportir minyak, tapi kemudian kita hari ini menjadi importir yang cukup besar," ungkap Agus.

Karena itu, Agus mengingatkan pemerintah harus memikirkan hal tersebut. Perencanaan yang baik diyakini tak akan membuat batubara senasib dengan minyak.

Sektor energi, termasuk mineral dan batubara sendiri merupakan salah satu sektor prioritas yang menjadi perhatian bagi KPK. KPK telah berulang kali mengingatkan pemerintah untuk membuat perencanaan yang baik terkait energi. Pemerintah, diingatkan Agus, juga harus memikirkan alternatif energi yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan ketahanan energi nasional.

"Kalau kita tidak hati-hati, tidak merencanakan dengan baik. Kejadian yang sama bisa terjadi untuk batubara. Jadi harus dipikirkan alternatif energi yang paling efisien apa, yang kemudian kita tidak tergantung dan tidak terjadi hal yang sama bagaimana," tandas Agus.

KEYWORD :

KPK Agus Rahardjo Cadangan Batubara




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :