Sabtu, 20/04/2024 12:40 WIB

Jaga Ketahanan Pangan, KKP Prioritaskan Restocking Benih Ikan

Selama pandemi, sektor perikanan digadang-gadang menjadi salah satu sektor pendukung ketahanan pangan dan pemulihan ekonomi nasional.

Pelepasan benih ikan. (foto: Ist)

Jakarta, Jurnas.Com - Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Tb Haeru Rahayu mengatakan meski pandemi Covid-19 masih membayangi, namun upaya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya (DJPB) untuk meningkatkan produksi budidaya nasional tidak pernah surut.

Langkah ini ditempuh sebagai komitmen ketahanan pangan nasional. Adapun upaya yang DJPB lakukan untuk memenuhi semua salah satunya dengan melakukan kegiatan rutin mengisi kembali benih ikan, sebagai salah satu jurus mendongkrak produktivitas budidaya budidaya untuk menjaga ketahanan pangan di daerah khususnya dan nasional pada umumnya berkelanjutan.

“Selama pandemi, sektor perikanan digadang-gadang menjadi salah satu sektor pendukung ketahanan pangan dan pemulihan ekonomi nasional. Salah satu kuncinya adalah dengan restocking benih ikan agar produksi perikanan terutama komoditas ikan asli Indonesia dapat terus terjaga,” ungkap Dirjen yang biasa disapa Tebe dalam keterangannya di Jakarta.

Restocking sendiri, menurut Tebe merupakan agenda rutin KKP yang menjadi prioritas, selain untuk menjaga ketahanan pangan bagi masyarakat sekitar perairan umum, kegiatan ini bertujuan untuk mengembalikan fungsi perairan umum sebagai ekosistem yang seimbang, serta untuk meningkatkan pendapatan masyarakat.

“Seperti yang telah disampaikan Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono optimis sektor kelautan dan perikanan mampu menjadi salah satu tulang punggung pertumbuhan ekonomi nasional. Melalui program prioritas KKP, salah satunya pembangunan kampung-kampung perikanan budidaya air tawar yang berbasis kearifan lokal. Upaya tersebut maka pemanfaatan sumber daya ikan di perairan Republik Indonesia oleh berbagai pihak harus dilakukan melalui dan selaras dengan prinsip ekonomi,” tutur Tebe.

“Langkah konkrit yang KKP lakukan untuk merealisasikan itu semua, KKP melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) DJPB terus berupaya dengan memproduksi benih ikan secara massal, untuk memenuhi kebutuhan benih bagi pembudidaya secara umum, dan kebutuhan benih juga dilakukan untuk mendukung kebutuhan restocking benih ikan yang rutin dilakukan di perairan umum sebagai upaya menjaga kelestarian sumber daya ikan di alam,” sambung Tebe.

Ditambah lagi, perikanan budidaya saat ini menjadi salah satu tumpuan bersama bagi masyarakat, karenanya ada 2 (dua) nilai strategi utama perikanan budidaya yaitu sebagai barometer penguatan ketahanan pangan nasional berbasis protein. Lalu, dari segi ekonomi, perikanan budidaya memiliki potensi besar sebagai penggerak perekonomian nasional di masyarakat.

Untuk itu, DJPB sangat konsen dalam upaya pelestarian sumber daya perikanan termasuk plasma nutfah berupa ikan-ikan endemik lokal. DJPB telah berhasil melakukan perekayasaan untuk produksi massal ikan endemik asli Indonesia, seperti yang dilakukan oleh Balai Perikanan Budidaya Air Tawar (BPBAT) Sungai Gelam Jambi yang telah melakukan produksi massal ikan lokal seperti Ikan Nilem dan Jelawat.

Perikanan budidaya adalah masa depan perikanan nasional. mari kita bersama-sama dengan menjaganya agar produktivitas budidaya kita terus naik, serta memberikan kontribusi lebih terhadap bangsa dan negara,” tegas Tebe.

KEYWORD :

KKP Tb Haeru Rahayu Tebe Ketahanan Pangan Perikanan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :