Uni Emirat Arab resmi membuka kedutaan besar di Israel (Foto Reuters)
Tel Aviv, Jurnas.com - Uni Emirat Arab (UEA) menjadi negara Teluk pertama yang membuka kedutaan besar di Israel. Prosesi peresmian Kedubes UEA pada Rabu (14/7) tampak dihadiri oleh Presiden Israel Isaac Herzog.
Disatukan oleh kegelisahan yang sama terhadap Iran, UEA dan Bahrain menormalkan hubungan dengan Israel tahun lalu di bawah `Kesepakatan Abraham`, yang dibuat oleh pemerintahan AS saat itu, Presiden Donald Trump. Sudan dan Maroko sejak itu juga bergerak untuk menjalin hubungan dengan Israel.
Pembukaan kedutaan besar UEA yang terletak di Bursa Efek Tel Aviv, menyusul peresmian kedutaan besar Israel di UEA bulan lalu.
Presiden Palestina Mahmoud Abbas Tiba di Beijing
"Sejak normalisasi hubungan, kami telah melihat untuk pertama kalinya diskusi tentang peluang perdagangan dan investasi," kata Duta Besar UEA Mohamed Al Khaja dikutip dari Reuters.
"Kami menandatangani perjanjian besar di berbagai bidang, termasuk ekonomi, perjalanan udara, teknologi, dan budaya," sambung dia.
Presiden Israel Isaac Herzog menyebut pembukaan kedutaan itu sebagai tonggak penting dalam perjalanan kedua negara menuju masa depan, kemakmuran perdamaian, dan keamanan untuk Timur Tengah.
"Melihat bendera Emirat berkibar dengan bangga di Tel Aviv mungkin tampak seperti mimpi yang dibuat-buat sekitar setahun yang lalu," katanya.
AS Desak Normalisasi Hubungan Israel-Saudi
"Dalam banyak hal tidak ada yang lebih alami dan normal," lanjut dia.
Sejak meresmikan kedutaan sementara Israel di Abu Dhabi dan konsulat di Dubai, Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid mengatakan perdagangan bilateral sejak normalisasi melebihi US$675 juta, dan dia mengharapkan lebih banyak kesepakatan.
Pemulihan hubungan regional disesalkan oleh Palestina, yang ingin tuntutan mereka untuk kenegaraan bebas dari pendudukan Israel ditangani terlebih dahulu.
KEYWORD :Kedutaan Besar Uni Emirat Arab Israel UEA
