Ekonom senior Rizal Ramli. (Foto: Liputan 6)
Jakarta, Jurnas.com - Anggaran untuk penanganan Covid-19 yang mencapai ribuan triliun rupiah dipertanyakan ekonom senior Rizal Ramli.
Dia heran anggaran yang bombastis tersebut nyaris tak berdampak apa-apa dalam penanganan Covid-19 di Indonesia. Terlebih, lonjakan kasus dalam sebulan terakhir meroket hingga menembus lebih dari 40 ribu kasus per hari.
“Wow, total anggaran Covid-19 sudah Rp 1.035,2 trilliun. Sudah segitu banyaknya, tapi kok tidak ada dampaknya terhadap penurunan Covid-19, yang ada malah terus meningkat,” kata Rizal Ramli kepada wartawan, Selasa (13/7).
Menko Perekonomian era Presiden Abdurahman Wahid (Gus Dur) ini menilai ada sejumlah penyebab yang membuat anggaran Covid-19 menjadi tidak efektif.
Dugaan pertama, lanjut dia, adalah kesalahan managemen pada kepemimpinan pemerintah. Mismanagemen bisa saja terjadi sehingga penanganan jadi tidak terarah.
Dugaan kedua, Rizal Ramli khawatir ada pihak-pihak yang justru memanfaatkan pandemi untuk mencari keuntungan pribadi. Artinya, ada pihak yang melakukan korupsi anggaran.
“Tolong BPK audit investigasi ya. Jangan asal WTP padahal korupsi bansos dan lain-lain aja luar biasa,” demikian mantan Anggota Tim Panel Ekonomi PBB itu.
Anggaran Covid-19 Audit Investigasi Rizal Ramli BPK